Kelian Desa Adat Pecatu, I Made Sumerta. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 yang hingga saat ini belum berakhir, sangat berdampak pada sektor ekonomi masyarakat. Terutama di kawasan Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung yang ekonominya sebagian besar bertumpu pada sektor pariwisata.

Dengan kondisi ekonomi yang terpuruk sejak dua tahun lalu, Desa Adat Pecatu berusaha membantu meringankan beban masyarakat. Terlebih saat ini dalam menyambut hari raya Nyepi.

Rangkaian prosesi Nyepi telah dilaksanakan, salah satunya melasti. Dalam pelaksanaannya, seluruh
krama Desa Adat Pecatu sangat antusias untuk ngayah bersama-sama meski masih dalam suasana pandemi.

Baca juga:  Terpeleset, Seorang WNA Meninggal di Pematang Sawah

Seperti diketahui sebelumnya, di Pecatu pada 2021 lalu telah digelar upacara Panca Wali Krama di
Pura Luhur Uluwatu. Tentu, selama itu krama desa juga dilibatkan untuk ikut ngayah.

Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kepada krama, atas sumbangsihnya turut ngayah dalam rangkaian hari raya Nyepi ini, Desa Adat kembali membantu warga dengan pembagian beras pada Selasa (1/3). “Ini sebagai dukungan kita dari desa adat kepada krama, yang telah diajak ngaturang ayah
secara maraton dalam menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Çaka 1944,” kata Bandesa Adat Pecatu, I Made
Sumerta, S.H.

Baca juga:  Desa Adat Giri Utama Tibu Tanggang Rintis Bupda Air Bersih

Menurutnya, kali ini sebanyak 64 ton beras super
dibagikan kepada 2.942 krama dari tiga banjar, 19 tempekan. Rinciannya masing-masing 25 kg beras untuk krama ngarep, serep dan pensiunan. Sedangkan 10 kg beras diberikan masing-masing kepada KK mandiri, janda, duda, sebatang kara dan disabilitas.

Mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi,
pembagian beras untuk kelima kalinya ini dilakukan
tersebar di sejumlah lokasi dan pengambilan dapat diwakilkan untuk menghindari kerumunan. “Pembagian beras ini, kami dari desa adat tidak ada memilih. Siapapunbitu semua diberikan secara merata,” tegasnya.

Baca juga:  Balai Banjar Adat Lambing “Diplaspas”

Untuk mengantisipasi ke depan, tatkala pandemi
masih berlanjut, pihaknya di desa adat mengaku masih memiliki dana untuk membantu kebutuhan warga. Sehingga apa yang bisa diringankan akan dilakukan. Pihaknya berharap pelaksanaan Catur Brata Penyepian bisa berjalan dengan lancar. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *