JAKARTA, BALIPOST.com – Perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2022 di Barcelona, Spanyol dimanfaatkan Indonesia untuk memperluas jangkauan internet. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate yang melakukan kunjungan kerja ke Spanyol mengadakan pertemuan untuk membangun kemitraan dan kolaborasi dalam mewujudkan target ini.
Menteri Johnny mengatakan kementerian mencari setiap solusi dan opsi yang memungkinkan termasuk dalam membangun kemitraan dan berkolaborasi dengan pihak ketiga. Dalam rilisnya, Johnny menyatakan fokus utama Kementerian Kominfo saat ini menyediakan keterjangkauan akses komunikasi yang menjadi kunci pengembangan ekonomi Indonesia ke depan.
“Saat ini perekonomian Indonesia didukung oleh 60% UKM, keterjangkauan dan akses konektivitas untuk memperluas cakupan konektivitas adalah kunci untuk menopang dan mengembangkan ekonomi Indonesia lebih lanjut,” jelasnya, Selasa (1/3).
Dalam rangkaian lawatan, Menkominfo melakukan pertemuan dengan delegasi Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan. Selain itu, bertemu dengan perwakilan perusahaan teknologi ZTE, Ericsson dan Huawei. “Kami mencari opsi mengamankan pendanaan baik dari internal maupun investasi dari pihak eksternal,” tandasnya.
US State Department Deputy Assistant Secretary, Stephen Anderson menyampaikan dukungan untuk membantu penyediaan akses internet cepat (broadband) untuk daerah pelosok di Indonesia.
“Amerika Serikat tertarik untuk menangani broadband untuk wilayah yang kurang terlayani di daerah pedesaan di Indonesia. Selain itu kami juga dapat membantu dalam hal investasi dan dukungan ekosistem AS melalui negara bagian, NTIA, USAID serta dapat mendukung dalam perakitan perangkat keras lokal,” jelasnya.
Menkominfo juga menyaksikan teknologi komunikasi seluler terkini yang dipamerkan dalam MWC, pameran dagang tahunan yang diselenggarkaan oleh Global System for Mobile Communications (GSMA).
Dalam lawatan itu, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Muhammad Najib; Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ismail; dan Direktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Anang Latif. (kmb/balipost)