Sejumlah ABK tepergok keluyuran saat Nyepi, Kamis (4/3). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk menjaga dan mengawal kesucian umat Hindu saat Nyepi tahun caka 1944, anggota Polsek Benoa bersama pecalang melakukan patroli. Alhasil lima anak buah kapal (ABK) tepergok keluyuran di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan (Densel).

Selanjutnya mereka diberi sanksi push-up. Patroli polisi bersama dengan anggota Jaga Baya Banjar Sanggaran, Kelurahan Pedungan, Densel.

Petugas melakukan penyisiran di areal Pelabuhan Benoa untuk memastikan tidak ada warga yang berkeliaran di luar tempat tinggalnya. “Kegiatan ini kami laksanakan siang hari maupun malam hari,” kata Kapolsek Benoa Kapolsek Benoa Kompol I Nyoman Wiranata, Jumat (4/3).

Baca juga:  Sudah Dua Bulan, Kelurahan di Denpasar Ini Pertahankan Zona Hijau COVID-19

Ia mengatakan pengawasan terhadap aktivitas warga selama Brata Catur Penyepian memang domain dari pada Pecalang, namun pihaknya dapat bersinergi secara bersama sama untuk melakukan patroli bersama untuk menjaga kondusifnya Kamtibmas dan lancarnya pelaksanaan hari suci Nyepi.

Kompol Wiranata mengungkapkan, pihaknya memberi pelayanan berupa pengamanan selama prosesi Nyepi, mulai dari upacara melasti, pengerupukan maupun pelaksanaan Catur Brata Penyepian. “Kami dalam melaksanakan tugas tersebut bersinergi dengan pecalang Banjar Sanggaran, Desa Adat Pedungan dan semuanya berjalan dengan baik,” ujarnya.

Baca juga:  Diduga Keracunan, Puluhan Orang Dirawat di RSUD Mangusada

Ia menyampaikan selama perayaan Nyepi tidak ada kejadian atau gangguan yang dapat mencederai upacara tersebut. Selain itu harus tetap menjaga dan melaksanakan konsep Tri Hita Karana demi keseimbangan kehidupan manusia dengan alam dan Tuhan. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *