DENPASAR, BALIPOST.com – Pengprov Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Bali mengirimkan dua atlet, yakni Komang Ardiarta (kelas -81 kg) dan Putu Kireina Putri Yasami (-53 kg), pada Kejurnas Kurash, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, akhir Februari lalu. Komang Ardiarta meraih perunggu, sedangkan Kireina Putri gagal menyumbang medali.
Ketua Harian Ferkushi Bali, Maryoto Subekti, di Denpasar, Sabtu (5/3), mengaku pihaknya berbangga sebab cabor bela diri asal Uzbekistan ini, tergolong baru di Pulau Dewata, namun sudah menyumbang medali. Apalagi, event Kejurnas Kurash dirangkaikan dengan seleknas SEA Games. “Ke depan, kami lebih gerol lagi membina kurash, me gingat cabor bela diri ini, sudah resmi dipertandingkan di SEA Games maupun Asian Games,” sebut Maryoto.
Dijelaskannya, Bali juga mengirimkan atlet kurash di ajang ekshibisi PON XX Papua 2021, dan merebut medali perak. “Saya kira kurash ini potensial untuk dikembangkan di Bali,” terang Maryoto.
Ia menyebutkan, hingga kini telah terbentuk 6 kepengurusan di kabupaten dan kota di Bali. Bahkan, diharapkan secepatnya seluruh kabupaten terbentuk kelengurusan. “Apalagi, kami juga berniat mengagendakan Kejurprov Kurash pada 2022 ini,” ujarnya.
Maryoto menegaskan, bibit atlet kurash perlu diwadahi untuk dibina dan dikembangkan, sebab dikhawatirkan bakal hengkang ke provinsi lain. “Bali ini cabor andalannya bela diri, yang banyak menyabet emas tiap kali hajatan multievent. Karena itu, atletnya wajib diproteksi supaya tidak menyeberang membela daerah lain,” ungkapnya. (Daniel Fajry/balipost)