Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Klungkung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bertepatan dengan Rahina Buda Cemeng Klawu, Pura Kahyangan Jagat Penataran Ped di Nusa Penida kembali menggelar pujawali. Puncak pujawali berlangsung Rabu (9/3), diawali dengan Melasti sekitar pukul 09.00 WITA, sebelum puncak pujawali berlangsung pada pukul 14.00 WITA.

Seluruh kegiatan dilangsungkan mengedepankan protokol kesehatan. Panitia dari desa adat diatur datang bergiliran agar tidak menimbulkan kerumunan.

Bendesa Alitan MDA (Majelis Desa Adat) Nusa Penida Wayan Sukla, saat dihubungi Rabu (9/3) mengatakan setiap hari ada tiga desa adat yang bertugas nyangra secara bergiliran, baik saat pagi, siang ataupun malam. “Kalau dulu tidak ada pengaturan seperti itu. Sekarang ini agar tetap mengikuti protokol kesehatan, sesuai arahan pemerintah. Karena situasinya seperti sekarang, pamedek juga tidak terlalu membludak. Ini terlihat dari antrian yang tidak begitu panjang,” kata Sukla.

Baca juga:  Mural Edukasi Kelola Sampah Hiasi Dinding TOSS Center

Melasti dan puncak pujawali kapuput Ida Pandita Mpu Soma Dwija Nanda di Tepi Segara dan Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara di Paleban Ratu Mas. Usai puncak pujawali, Sukla menegaskan Ida Batara katur nyejer selama lima hari, sampai 14 Maret nanti.

Umat Hindu yang akan pedek tangkil, dipersilahkan memanfaatkan waktu nyejer dalam upacara bakti penganyar untuk melaksanakan persembahyangan. Namun, diingatkan kembali agar mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga:  Bali Resik di Klungkung Kumpulkan 147 Kg Sampah Plastik

Bagi umat Hindu yang akan tangkil, banyak titik penyeberangan yang bisa dimanfaatkan. Baik melalui Pelabuhan Rakyat Tri Buana, Banjar Bias, Kampung Kusamba, atau melalui Sanur. Dengan pelayanan fast boat yang membuat perjalanan ke Nusa Penida jauh lebih cepat.

Selain itu, dengan selesainya mega proyek Pelabuhan Sampalan Nusa Penida, semakin menambah kenyamanan umat saat pedek tangkil ke Pura Ped Nusa Penida. “Selama nyejer, nanti juga ada ilen-ilen calonarang saking semeton paguyuban seni saking daratan pada 12 Maret nanti,” tutup Sukla. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Remaja Ditemukan Meninggal di Kamar, Keluarga Menolak Autopsi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *