Ilustrasi Seismograf mencatat getaran akibat gempa bumi. (BP/Dokumen Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa magnitudo 5,3 mengguncang Pantai Selatan Lebak, Provinsi Banten pada Sabtu (12/3). Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Gempa di Samudera Hindia Selatan Jawa itu terjadi pukul 12.31.07 WIB. Pusat gempa terletak pada koordinat 7,19° LS dan 105,98° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 kilometer (km) arah Selatan Cihara, Lebak, Banten pada kedalaman 10 km.

Baca juga:  Lomba Ogoh-ogoh di Badung, Tak Boleh Gunakan Styrofoam dan Batas Waktu Pawai

Gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Gempa juga dirasakan di Malingping, Cinangka, Bayah, Pelabuhan Ratu (Kabupaten Sukabumi) dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Kota Lebak, Panggarangan, Labuan dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu),

Kemudian, dirasakan di Munjul, Tanara, Anyer (Banten), Cianjur dan, Kota Sukabumi (Jabar) dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu), serta Kota Serang, Tangerang, Serpong, Jakarta dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Baca juga:  Belasan Gempa Guncang Salatiga

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Hingga pukul 13.25 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan ada enam gempa bumi susulan dengan magnitudo 2,9 hingga 4,4.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Masyarakat juga diminta untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (kmb/balipost)

Baca juga:  Pertemuan Presiden-Paus Fransiskus Tengah Dibahas Kemenlu
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *