TABANAN, BALIPOST.com – Satgas Penanganan COVID-19 Tabanan sejak sepekan ini telah mengambil keputusan untuk menutup tempat isolasi terpusat (isoter). Selanjutnya, jika ada pasien terkonfirmasi positif, khususnya orang tanpa gejala dan gejala ringan, sesuai instruksi Kementerian Kesehatan diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri.
Sekretaris Satgas COVID- Tabanan , I Gede Susila saat dikonfirmasi Minggu (13/3) membenarkan jika untuk isolasi terpusat sudah ditutup. Ini juga karena pasien yang dirawat di tempat isoter sudah tidak ada, termasuk juga adanya penurunan kasus baru. “Iya benar, untuk isoter sudah ditutup,” ucapnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Susila mengatakan, penutupan tempat isolasi terpusat ini sudah berkoordinasi dengan Asisten 2 jelang perayaan Nyepi belum lama ini. Dan setelah Satgas Provinsi Bali memutuskan untuk menutup isoter, daerah termasuk Kabupaten Tabanan menindaklanjuti hal serupa.
Nantinya, mereka yang positif hanya cukup melaksanakan isoman di rumahnya masing-masing dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Dia melanjutkan, menurunnya kasus positif harian sejak dua pekan terakhir menjadi acuan utama penutupan isoter tersebut.
Bagi masyarakat yang positif dengan gejala ringan cukup melakukan isoman. “Jika risikonya berat tentunya dirawat di rumah sakit agar lebih cepat mendapat penanganan,” tegasnya.
Sejatinya selama sepekan ini untuk di kabupaten Tabanan, tambahan kasus baru sudah menunjukkan angka penurunan bahkan hanya ada di satu digit. “Tetapi tetap kita gencarkan tracing, testing dan vaksinasi booster,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)