DENPASAR, BALIPOST.com – Meninggalnya Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adnyana telah meninggalkan kekosongan kursi ketua. Untuk itu, DPRD Provinsi Bali pun menggelar rapat paripurna intern pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Provinsi, Senin (14/3).
Dalam rapat tersebut diumumkan I Nyoman Budi Utama menjadi Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali menggantikan Adnyana. Sebelumnya, I Nyoman Budi Utama merupakan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali, dan posisinya digantikan oleh Made Rai Warsa yang sebelumnya merupakan anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali.
Budi Utama saat ditemui usai kegiatan mengatakan memang harus ada pengganti mendiang Adnyana untuk aktivitas kerja. Ia mengakui, penunjukkannya memang ditugaskan dari partai, yakni PDI Perjuangan. “Untuk aktivitas kerja harus memang ada ketua yang menggantikan almarhum. Kami yang ditugaskan oleh partai, kami tidak boleh menolak. Kebetulan Pak Adnyana kan dari Bangli juga, satu dapil,” ujar Budi Utama.
Sementara dari Komisi IV dipindahkan ke Komisi I dirasanya tidak ada permasalahan maupun kendala. Sepanjang ada kekompakan di komisi. “Kalau kesulitan saya kira tidak, karena kami selalu ditugaskan di komisi patokannya adalah pengalaman. Pengalaman menjadi DPRD tiga periode di kabupaten sempat jadi ketua komisi, ketua fraksi. Di provinsi pernah menjadi sekretaris komisi, dengan pengalaman itu saya kira cepat bisa menyesuaikan. Tentunya juga kekompakan dengan anggota di komisi,” tandasnya.
Sementara ditemui terpisah, Made Rai Warsa mengaku tidak tahu perombakan AKD tersebut melibatkan dirinya. Meski demikian, politisi PDIP asal Payangan, Gianyar ini menegaskan jika tugas partai, dimanapun dia akan siap. “Tugas partai, dimanapun harus siap bekerja dan berusaha dengan baik,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Rai Warsa mengungkapkan di Komisi IV dia akan lebih dekat dengan masyarakat. Sebab menyentuh langsung di tengah masyarakat, sesuai bidang yang ditangani di komisi. Yaitu, bidang kesehatan, kesra, sosial hingga pendidikan. “Sepanjang bekerja dengan aturan tidak akan ada masalah, di komisi manapun ditaruh saya siap. Terlebih saya latar belakang sarjana sosial, jadi lebih mengena,” tandas Rai Warsa. (Winatha/balipost)