Bupda Mart yang merupakan salah satu usaha Desa Adat Tegalcangkring dikombinasikan dengan kelola limbah septic tank untuk lingkungan bersih. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Desa Adat Tegalcangkring merupakan salah satu desa adat di Kecamatan Mendoyo. Tegalcangkring menjadi desa adat pertama di Kabupaten Jembrana yang mengelola limbah tinja atau septic tank krama dengan pola kerja sama. Pengelolaan lingkungan tempat tinggal bersih ini diterapkan kepada seluruh krama di Desa Adat Tegalcangkring khususnya dalam kuras septic tank.

Bahkan guna meringankan beban biaya, desa adat menerapkan sistem pembelian paket kebutuhan pokok di toko modern di bawah Desa Adat yakni Bupda Mart melalui sistem poin
belanja. Bendesa Tegalcangkring, I Kayan Dana Wirama mengatakan pengelolaan limbah septic tank rumah warga ini penting untuk menciptakan lingkungan bersih. Sehingga
Desa Adat juga telah membuat pararem, mengatur terkait jenis usaha Bupda (Baga Utsawa
Praduwen Desa) termasuk pengelolaan limbah tinja di lingkungan desa adat.

Baca juga:  Desa Adat Tegenungan Garap Potensi Desa

Usaha ini bekerja sama dengan salah satu perusahaan yang berkecimpung dalam pengelolaan lingkungan atau sanitasi. “Di awal tawaran kerja sama dengan iuran per KK atau Krama, kami kurang setuju dan muncul alternatif memanfaatkan pembelanjaan di Bupda Mart yang dimiliki desa adat,” kata Dana Wirama.

Hingga akhirnya Bupda Mart berdiri dan menampung tenaga kerja krama desa adat. Pengelolaan Bupda Mart ini di bawah Bupda dengan sistem bagi hasil. Meski konsep toko modern, Bupda Mart juga mengedepankan produk-produk lokal Jembrana khususnya. Dan tentunya tidak bersaing dengan usaha serupa masyarakat.

Baca juga:  Rumah Warga Selat Terbakar, Kerugian Puluhan Juta Rupiah

Krama ketika belanja paket kebutuhan harian di Bupda Mart dengan kelipatan tertentu, akan memperoleh poin dan dikumpulkan akan mendapatkan pelayanan kuras septic tank. Sehingga selain belanja di toko modern yang dikelola desa adat juga mendapatkan manfaat
layanan kebersihan septic tank rumah warga. “Kita di sini sebagian merupakan permukiman
padat, dan sistem sanitasi sudah menggunakan septic tank. Ketika itu sudah penuh, tentunya harus dibersihkan, ini yang kita kerja samakan,” katanya.

Baca juga:  Desa Adat Serokadan Lestarikan Seni Lewat Parade Budaya

Secara bertahap krama atau masyarakat akan merasakan kemudahan ini. Sebab selain sampah, penimbunan limbah di septic tank ini akan menjadi masalah nantinya.

Sehingga paling tidak, penanganan limbah di lingkungan rumah sudah ada solusi. Selama beberapa bulan berjalan, bagi hasil bulanan Desa Adat Tegalcangkring cukup lumayan menambah pendapatan desa. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *