Ilustrasi. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Seorang pemuda, IKS (26), asal Desa Pinggan, Kintamani, nekat mengakhiri hidup tiga hari jelang pernikahannya, Rabu (23/3). Bendesa Adat Pinggan I Made Seden membenarkan bahwa korban sebentar lagi akan menikah.

“Kemarin sudah mepradang. Upasaksi. Rencana lagi tiga hari, tanggal 26 ini upacaranya (pernikahan),” ungkapnya.

Pascameninggalnya korban, kata Seden, rencananya upacara pernikahan tetap akan dilanjutkan. Namun tanpa mempelai laki-laki. “Tetap dilanjutkan, tapi diundur waktunya. Cari dewasa lagi, karena sekarang lagi cuntaka,” imbuhnya.

Baca juga:  Selamatkan Bali dari Narkoba, Ini yang Dilakukan BNNP Bali

Seden tidak mengetahui secara pasti penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya. Selama ini korban dikenalnya sebagai orang yang humoris. “Korban kesehariannya bekerja sebagai buruh naikkan jepang (labu) ke truk,” ujarnya.

Kasi Humas Polres Bangli Iptu I Wayan Sarta mengungkapkan pada Selasa (22/3) malam sebelum kejadian, korban dan keluarganya sempat melakukan rembug untuk membahas persiapan pernikahan. Setelah itu, korban dan calon istrinya istirahat di kamar.

Baca juga:  Dari Gegara Ini Penghina Jokowi Ditangkap di Kuta hingga Bayi Meninggal Dalam Kandungan

Pada Rabu sekitar pukul 04.00 WITA, calon istrinya terbangun dan mendapati korban tidak ada di sampingnya. Saksi saat itu sempat menghubungi HP korban namun tidak ada jawaban.

“Sekitar pukul 06.00 WITA, saksi kemudian pulang ke rumahnya untuk mengecek keberadaan korban. Namun korban tidak ditemukan. Sekitar pukul 07.15 saksi kemudian mendapat informasi dari keluarga bahwa korban telah meninggal gantung diri,” ungkapnya.

Baca juga:  Klaster Pasar Kidul Masih Tambah Kasus, Belasan Warga Asal Desa Ini Positif COVID-19

Jasad korban pertama kali diketahui beberapa anak saat hendak masuk sekolah. Kejadiannya sekitar pukul 06.30 WITA di depan SMP Satap 4 Kintamani.

Mengenai motif korban gantung diri, kata Sarta diduga depresi dan beban untuk mempersiapkan upacara pernikahannya yang semakin dekat namun persiapan belum maksimal. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *