Seorang siswa SD di Badung didampingi orangtuanya saat menerima vaksinasi COVID-19. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam sepekan terakhir, jumlah kasus harian Bali terus melandai. Jumlah pasien sembuhnya terus bertambah lebih banyak dari kasus baru sehingga kasus aktifnya pun berkurang signifikan.

Kondisi ini membuat zona risiko Bali masih sama dengan seminggu sebelumnya. Data yang dikeluarkan Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Kamis (24/3), zona risiko Bali masih rendah atau zona kuning.

Pada pekan ini seluruh 9 kabupaten/kota berada di zona rendah. Yaitu Denpasar, Tabanan, Jembrana, Karangasem, Bangli, Klungkung, Badung, Gianyar, dan Buleleng.

Dari evaluasi Satgas Nasional, Bali mengalami penurunan kematian sebesar 57,1 persen pada pekan terakhir ini dibandingkan pekan sebelumnya. Disebutkan, 53,16 persen kematian COVID-19 ini berasal dari Denpasar, Badung, dan Buleleng. Sebanyak 89,53 persen kematian berasal dari pasien dengan usia di atas 46 tahun.

Untuk angka kesembuhan COVID-19, sepekan ini Bali telah mencapai 94,50 persen. Sedangkan penambahan kasus positif di Bali sudah mengalami penurunan 41,6 persen di periode yang sama. Ada dua kabupaten/kota yang menjadi penyumbang terbanyak kasus COVID-19 dalam sepekan ini atau mencapai 54,44 persen yaitu Denpasar dan Badung.

Baca juga:  Perampok Asal Rusia Diringkus di Lombok

Menurut Sekretaris Satgas COVID-19 Bali, Made Rentin, dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Bali pun sudah menjalani level 2 karena sejumlah faktor. “Provinsi Bali dan kabupaten/kota ada di level 2. Masa berlaku mulai 22 Maret hingga 4 April 2022,” sebutnya.

Saat ini, menurut Rentin yang juga Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu terdapat 53 RS rujukan dan 6 lokasi isoter di seluruh kabupaten/kota. Kapasitas isoter yang disediakan, lanjutnya, sebanyak 739 bed.

Dikatakannya juga per 23 Maret, kasus aktif yang ditangani mencapai 856 orang. Dari total kasus aktif itu, sebanyak 118 orang (13,79 persen) menjalani perawatan di RS rujukan. Tidak ada pasien yang menjalani isolasi terpusat dan isolasi mandiri masih berjumlah 738 orang (86,21 persen).

Baca juga:  Dikritik, Pedestal GWK Tak Pakai Arsitektur Bali

Disampaikannya juga, vaksinasi booster di Bali terus menunjukkan capaian yang signifikan. Per 23 Maret, dalam hitungan manual Dinas Kesehatan Provinsi Bali, jumlah warga yang sudah divaksinasi dosis tiga mencapai 1.379.365 orang atau 45,86 persen dari target 3.007.891 orang.

Sudah ada 4 kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya mencapai 50 persen lebih, yaitu Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Denpasar. Sementara itu, dua kabupaten telah melampaui 40 persen yaitu Badung dan Bangli. Sisanya 3 kabupaten masih berada di 30-an persen dari target, yaitu Karangasem, Jembrana, dan Buleleng.

Nasional Juga Membaik

Zona risiko penyebaran COVID-19 nasional juga membaik. Zona merah pada pekan ini kembali nihil. Hanya ada dua jenis zona orange atau risiko sedang makin banyak dan zona kuning atau risiko rendah.

Baca juga:  Dari Lampung hingga Bali, Ratusan Titik Penyekatan Disebar Antisipasi Mobilisasi Mudik

Dilihat dari data, zona orange berjumlah 129 kabupaten/kota atau turun dari sepekan sebelumnya yang berjumlah 217 kabupaten/kota (42,22 persen). Sedangkan zona kuning jumlahnya naik menjadi 385 kabupaten/kota dari 297 kabupaten/kota (57,78 persen) pada pekan sebelumnya.

Dalam rilisnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan Instruksi Menteri Dalam Negeri (InMendagri) No. 18 Tahun 2022 mengenai perpanjangan PPKM di Wilayah Jawa-Bali menyebutkan bahwa tidak ada kabupaten/kota dengan level 4 di wilayah Jawa-Bali. Kondisi saat ini patut diapresiasi dan dipertahankan.

“Saya ucapkan apresiasi kepada kerjasama antara pemerintah daerah dengan masyarakat, maupun antara sesama pemerintah daerah,” kata Wiku.

Namun, kondisi ini perlu untuk dipertahankan dan terus ditingkatkan dengan terus mengoptimalisasikan pengendalian COVID-19 yang ada. “Semua pihak perlu untuk tetap konsisten menjaga kedisiplinan protokol kesehatan, jangan sampai lengah, serta gencarkan vaksinasi dosis lengkap dan booster,” tegas Wiku. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *