Petugas mengevakuasi jasad mahasiswa yang ditemukan meninggal di kosnya. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Mahasiswa salah satu institut negeri di Denpasar, berinisial KTK (21) ditemukan meninggal di kamar kosnya, Jalan SMA 3, Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur, Senin (28/3). Pemuda asal Tampaksiring, Gianyar ini meninggal dengan kondisi muka membiru serta mulut berbusa.

Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi menjelaskan, dari keterangan kakak korban, NWSW (26), pada Kamis (24/3) pukul 10.00 WITA korban sempat mendatanginya ke kos yang jaraknya sekitar 200 meter dari TKP. Saat itu korban membahas rencana persiapan sembahyang di Pura Besakih pada 30 Maret 2022.

Baca juga:  Sebelum Meninggal, Jro Jangol Sempat Keluhkan Batuk, Pilek dan Sesak Saat Galungan

Selanjutnya pada Senin (28/3) pukul 13.00 WITA, saksi menghubungi korban lewat WhatsApp dan telepon, tapi tidak ada jawaban. Karena curiga, sang kakak mendatangi kos korban dan membuka kamar adiknya itu.

Ia kaget saat melihat muka adiknya biru dan keluar busa dari mulut. “Saksi berteriak dan menangis hingga penghuni kos langsung mendatangi kamar tersebut,” ujarnya.

Sementara menurut saksi lain, A (35), sekitar 2 hari lalu beberapa teman korban datang ke TKP di lantai II. Ia melihat hubungan korban bersama temannya baik-baik saja, bercanda dan tertawa.

Baca juga:  Asyik Nongkrong, Seorang Pemuda Ditangkap Karena Ini

“Pada Sabtu (26/3), ia mencium bau busuk dari kamar korban, tapi dikira bangkai tikus. Saksi memberi tahu temannya di lantai 1. Selanjutnya, minta izin penjaga kos untuk membersihkan beberapa pigura lukisan yang ada di depan kamar korban. Dia curiga jangan sampai ada bangkai tikus mati dan pigura tersebut dipindahkan ke kamarnya,” jelasnya.

Pada Senin pukul 13.20 WITA, saksi berada di dalam kamarnya dan mendengar teriaka  memanggil nama korban. Spontan saksi keluar kamar melihat kakak korban menangis histeris dan mengatakan korban meninggal.

Baca juga:  Damai Harus Dimulai dari Diri Sendiri

Sementara pacar korban, NLC (20) menyampaikan, pada Kamis (24/3) pukul 20.00 WITA, empat teman korban datang ke TKP. Korban dan teman-temannya itu sempat minum miras. Setelah itu teman korban pulang pada Jumat pukul 01.00 WITA. “Hari Minggu saksi sempat menghubungi korban lewat WhatsApp maupun telepon akan tetapi tidak dibalas. Akhirnya Senin siang saksi diberi tahu korban meninggal,” ujarnya.

Mayat korban dibawa ke RSUP Sanglah menggunakan ambulans BPBD Kota Denpasar. Berdasarkan keterangan dari Tim Inafis Polresta Denpasar, korban meninggal dunia diduga karena sakit. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *