Gubernur Bali Wayan Koster (kiri) bersama Ketua Umum PSSI Pusat Mochamad Iriawan. (BP/Ist)

GIANYAR, BALIPOST.com – Manajemen Bali United memutuskan tidak mengagendakan konvoi atau arak-arakan trofi juara, yang direbut Tim Laskar Serdadu Tridatu di Kompetisi BRI Liga 1 musim 2021-2022. Sebagai gantinya, manajemen juatru ingin sowan kepada pemerintah kabupaten Gianyar dan Provinsi Bali.

Chief Executive Officer (CEO) Bali United Yabes Tanjri, di Gianyar, menuturkan, pihaknya lebih memilih berkunjung kepada kepala daerah Bali dan Gianyar. “Kami akan bersilaturahmi kepada Gubernur Bali dan Bupati Gianyar,” ungkap Yabes.

Baca juga:  RUPSLB BRI Rombak Susunan Pengurus Perseroan

Ia juga belum merencanakan memajang trofi, namun supaya bisa dinikmati suporter dan fans setia, sebaiknya ditaruh di store. “Kami harus mengapresiasi para semeton, sebab selama ini mereka tetap gerol memberikan dukungan kepada tim kebanggaannya, walaupun hanya melaluo tayangan televisi,” papar dia.

Diakuinya, selama pandemi Covid-19 ini, memang perjuangan Ilija Spasojevic di lapangan hijau terasa hambar. “Euforia perayaan saat pemain merumput memang kurang ” tuturnya.

Baca juga:  Evaluasi SAKIP 2017, Klungkung Raih Predikat B

Kendati demikian, Bali United tetap tampil dan kembali bisa mempertahkan gelar juara. Trofi yang akan diserahkan di Stadion Dipta Gianyar, Kamis (31/3) malam, telah tiba di Pulau Seribu Pura. Trofi berwarna kuning emas tingginya 49 cm, dan lebar 23 cm. Desain trofi terinspirasi kibaran bendera klub, yang senantiasa bertanding selama bergulirnya kompetisi.

Ketua Umum PSSI Pusat Mochamad Iriawan berharap, semoga trofi ini mendorong persepakbolaan di Bali lebih menggeliat lagi. Selain trofi juara, juga akan dibagikan penghargaan kepada pemain terbaik, pelatih terbaik, pemain muda terbaik, berikut gol terbaik.

Baca juga:  Disnaker Mediasi Manajemen Pan Fasific dan Karyawan Soal Pesangon

Dirut Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, menyebutkan, beberapa penghargaan diputuskan berdasarkan penilaian tim Technical Study Group (TSG) selama satu musim. Penghargaan diberikan bukan sekadar berdasarkan pengamatan tiap laga, namun ditunjang data statistik yang menjadi pertimbangannya. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *