DENPASAR, BALIPOST.com – Jumlah atlet Kota Denpasar yang dikirim ke Porprov Bali XV/2022, tergantung besarnya kucuran anggaran Pemkot ke KONI Denpasar. Karena itu, hingga kini KONI Denladar belum bisa memutuskan kuota atlet yang diturunkan, sebab sangat tergantung anggaran dari Pemlot Denpasar.
Humas KONI Denpasar Nyoman Mardika, usai rapat, Kamis (7/4), mengatakan, pihaknya sepakat membentuk tim monev, yang melibatkan jajaran pengurus KONI. “Pembentukan tim monev bertujuan memonitor perkembangan atlet seluruh pengkot cabor,” kata Mardika.
Hasil pemantauan selanjutnya disinkronkan dengan pelatih, sebagai acuan pengiriman atlet ke porprov. “Kami pasti lebih selektif lagi dalam menerjunkan atlet, utamanya yang hanya berpeluang menyabet medali,” katanya.
Dijelaskannya, pihaknya juga baru saja melakukan tes fisik terhadap atlet, di GOR Kompyang Sujana, pada 2-3 April 2022, yang melibatkan tim dari Undiksha Singaraja. “Hasilnya, bisa diketahui pekan depan, sehingga kami bisa mengetahui tingkat kebugaran atlet, berikut fisik dan staminanya secara nyata,” ungkap Mardika.
Hasil tes fisik yang disimpulkan Undiksha, juga menjadi bahan masukan, sekaligus penentuan apakah atlet bersangkutan layak dikirim ke porprov atau tidak.
Ia menegaskan, jika anggarannya terbatas, konsekuensinya pengiriman atlet juga minim. Selain itu, KONI Denpasar juga dituntut menyiapkan atlet secara matang sebelum berlaga ke ajang porprov. Mardika juga mengagendakan, Piala Wali Kota 2022 tetap digelar. “Untuk Ketua Kontingen Denpadar pada Porprov Bali, sudah diputuskan Sekum KONI Made Darmiyasa ” terangnya. (Daniel Fajry/Balipost)