Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov memberikan pidato selama sesi majelis rendah parlemen di Moskow, Rusia 11 Maret 2020. (BP/Ant)

MOSKOW, BALIPOST.com – Menteri Keuangan Anton Siluanov mengatakan pada Kamis (7/4/2022), bahwa Rusia akan melakukan segala upayanya untuk memastikan krediturnya menerima uang mereka. Hal itu dikatakan sehari setelah negara itu mendekati potensi gagal bayar atau default pada utang internasionalnya.

Setelah berhasil melunasi utangnya dalam mata uang asing sejak awal apa yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina pada 24 Februari, Rusia menghadapi kesulitan dengan pembayaran valuta asing pada Eurobonds-nya.

Baca juga:  Gaji Presiden Naik dari Rp 62 juta jadi Rp 553 Juta? Ini kata Sri Mulyani

Pada Rabu (6/4/2022) Rusia mengatakan telah membayar rubel kepada pemegang Eurobonds berdenominasi dolar yang jatuh tempo pada 2022 dan 2042 karena bank asing telah menolak untuk memproses perintah untuk membayar 649 juta dolar AS kepada pemegang surat utang negaranya. “Kami akan melakukan segalanya sehingga kreditur menerima uang yang mereka investasikan dari Federasi Rusia,” kata Siluanov seperti dikutip kantor berita Antara, Jumat (8/4).

Baca juga:  Masih Dikaji, Kebijakan Relaksasi Pemblokiran Anggaran

Siluanov mengatakan perusahan monopoli yang dikelola negara Russian Railways (RZhD) tidak diizinkan untuk membayar dolar pada Eurobonds dan perusahaan akan membayar rubel sebagai gantinya, menurut kantor berita Interfax. “Namun demikian, kewajiban akan dipenuhi: sebagai Federasi Rusia, RZhD akan melakukannya dalam rubel,” kata Siluanov kepada wartawan, Interfax melaporkan.

Rusia belum gagal membayar utang luar negerinya sejak mengingkari pembayaran yang jatuh tempo setelah Revolusi Bolshevik 1917, tetapi obligasinya telah menjadi titik nyala dalam krisis diplomatik atas Ukraina dan sanksi saling balas antara Moskow dan Barat.

Baca juga:  Sebagian Wilayah Korea Selatan Diperingatkan Gelombang Dingin

Siluanov juga mengatakan kementeriannya akan merekomendasikan bank-bank untuk tidak membayar dividen atas hasil keuangan 2021 mereka, menurut Interfax. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *