JAKARTA, BALIPOST.com – Penyidik Polda Metro Jaya menangkap lagi pelaku pengeroyokan dosen Universitas Indonesia (UI) dan pegiat media sosial, Ade Armando. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Endra Zulpan di Jakarta, Kamis (14/4).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Endra mengatakan Polda Metro telah menangkap tujuh orang yang diduga terlibat kekerasan Ade Armando saat demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat, Senin lalu. Ketujuh orang itu, yakni Muhammad Bagja, Komarudin, Dhia Ul Haq, Abdul Latif, Arif Pardhiani, Markos Iswan, dan Alfikri Hidayatullah.
“Terhadap mereka yg sudah ditangkap, kami periksa dan mereka ditetapkan sebagai tersangka aksi kekerasan ini,” katanya.
Zulpan mengatakan dua nama yang terakhir, Markos Iswan ditangkap petugas di Sawangan, Depok, Jawa Barat dan Alfikri Hidayatullah diciduk di Jagakarsa Jakarta Selatan pada Kamis dini hari. Zulpan menambahkan kedua tersangka memiliki peran sebagai pelaku pemukulan terhadap Ade Armando.
Saat ini, petugas masih memburu seorang lainnya yang diduga terlibat penganiayaan Ade Armando, yaitu Ade Purnama termasuk pelaku pemukulan yang mengenakan topi.
Sementara itu, nama Abdul Manaf yang sempat dikejar petugas di Karawang, Jawa Barat, terbukti tidak terlibat pengeroyokan Ade Armando. Zulpan menyebutkan sistem “face recognition” salah mengidentifikasi Abdul Manaf karena salah satu pelaku pemukulan mengenakan topi sehingga alat tersebut tidak mengenali pelaku secara akurat.
“Salah. Itu teknis kepolisian dia pakai topi jadi tertutup itu,” ujar Zulpan. (kmb/balipost)