SEMARAPURA. BALIPOST.com – Keterbatasan anggaran dalam menyambut Porprov Bali 2022 Nopember nanti, membuat KONI Klungkung terpaksa membatasi keikutsertaan atlet. KONI Klungkung hanya akan mengikutkan atlet-atlet prioritas (atlet yang memperoleh juara 1, 2 dan 3 pada Porprov Bali 2019), tidak termasuk atlet pelapis. Situasi demikian memantik kekecewaan. Salah satunya datang dari Anggota DPRD Bali dari Dapil Klungkung Ketut Juliarta.
Menurutnya, banyak atlet dari berbagai cabor sudah mempersiapkan diri untuk bisa tampil dan berprestasi di event olahraga paling bergengsi di Bali ini. Selama pandemi, para atlet berlatih keras, agar bisa membawa prestasi Klungkung ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Dia mengaku sering mendampingi para atlet dari berbagai cabor melakukan latihan secara mandiri. Maupun melakukan pertandingan uji coba untuk mengukur kemampuannya setelah melalui proses latihan.
“Saya kecewa dengan pembatasan ini. Saya merasakan susahnya menjadi atlet. Sudah persiapan, tetapi tidak dipertandingkan. Tolong pikirkan itu, jangan berdalih anggaran terbatas. Kalau anggaran memang kurang silahkan upayakan lagi, jangan pasrah begitu. Saya akan pantau terus ini, demi adik-adik kita yang sudah berlatih keras agar tetap bisa bertanding,” kata Juliarta, saat ditemui Minggu (17/4).
Politisi muda Partai Gerindra dari Desa Gunaksa ini, meminta KONI Klungkung tetap mengupayakan, agar atlet yang sudah susah payah berlatih demi Porprov Bali ini tetap bisa diakomodir. Menurutnya, semangat pemuda di Klungkung sangat tinggi, untuk tetap bisa bersaing dan membawa nama daerah ke peringkat yang lebih tinggi lagi. Kalau dalih karena pandemi kemudian tidak bisa maksimal, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak berbuat lebih baik lagi, karena semua daerah menghadapi hal serupa. Justru disinilah KONI Klungkung ditantang oleh publik, bagaimana menjadikan semua cabor bisa tampil maksimal.
“Katakanlah seperti cabor Bola Volly, saya sering dampingi saat latihan. Saya lihat sendiri, bagaimana semangat para atlet agar bisa berkontribusi menyumbang mendali. Jangan patahkan semangat mereka, karena memasyarakatkan olahraga itu sulit. Ayo bangkit dan cari solusinya, agar semuanya bisa diakomodir. Olahraga itu dinamis, setiap atlet itu terus berkembang. Atlet pelapis pun tentu punya peluang bisa menang,” tegasnya.
Juliarta juga terganggu dengan isu yang berkembang, kalau Klungkung tidak akan bisa maksimal mengikuti semua cabor dengan alasan minimnya anggaran Porprov Bali untuk tahun ini. Maka, dia mendorong KONI Klungkung bisa turun di semua cabor yang dipertandingkan. Jangan mengikuti arus daerah lain, yang semangat olahraganya lesu karena minimnya anggaran akibat pandemi, lantas ini bisa dimaklumi untuk bersikap serupa di Klungkung. Dia meminta KONI Klungkung bisa berkomunikasi lebih jauh dengan pemerintah daerah, agar bisa menambah dukungan anggaran, misalnya dalam APBD Perubahan.
“Semua pihak harus saling mendukung, demi kebangkitan olahraga kita di Klungkung. Saya lihat sekarang semangatnya sudah bagus. Disetiap desa saya amati olahraganya hidup sekali. Ini tentu momentum yang baik, untuk menjaring atlet-atlet yang bisa menambah daya juang di setiap cabor. Bila perlu kita turun di semua cabor,” ujar Juliarta. (Bagiarta/Balipost)