BANGLI, BALIPOST.com – Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video seorang warga negara asing (WNA) menari-nari dalam kondisi bugil. Mirisnya lokasi pengambilan video tersebut diduga di Gunung Batur, Kintamani.
Ketua PHDI Bangli, Nyoman Sukra pada Senin (25/4), sangat menyayangkan adanya aksi WNA yang aneh itu. Apalagi lokasi pengambilan video dilakukan di Gunung Batur yang merupakan tempat sangat disucikan umat Hindu di Bali.
Menurut Sukra, untuk mencegah hal seperti itu terulang lagi, pengawasan terhadap pendaki perlu ditingkatkan. Sukra mengaku pihaknya dari PHDI difasilitasi Dinas Pariwisata pernah memberikan pembinaan kepada perkumpulan pemandu pendaki Gunung Batur.
Pihaknya mengajak pemandu untuk bersama-sama menjaga kesucian Gunung Batur. Salah satunya dengan memastikan pendaki terutama yang perempuan agar betul-betul dalam kondisi “bersih” saat melakukan aktifitas pendakian. “Kalau kotor badan jangan memaksakan diri naik. Peringatan-peringatan itu perlu terus disampaikan ke turis,” jelasnya.
Pengawasan terhadap pendaki selama aktivitas pendakian, menurutnya, perlu terus dilakukan pemandu. Jangan biarkan pendaki bebas tanpa diantar dan diawasi. “Karena mereka para turis ini kan tidak semua tahu. Maka perlu berkali-kali diingatkan yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” ujarnya.
Sukra juga mengatakan bahwa di areal Gunung Batur perlu disediakan tempat bagi pendaki untuk buang air. Sehingga tidak ada yang melakukannya sembarangan. Menurutnya posisi tempat itu harus di luar areal yang disucikan. “Itu perlu diperhatikan. Karena yang namanya manusia hal itu tidak bisa dipungkiri,”katanya.
Terkait adanya aksi WNA seperti yang terekam dalam video itu, Sukra mengatakan perlu dilakukan upacara untuk mengembalikan kesucian Gunung Batur. Siapa yang harus melaksanakannya? menurut Sukra adalah yang punya wilayah itu. “Kalau tidak salah itu wilayah Batur. Saya dapat informasi dari nak lingsir di sana katanya sudah dilaksanakan upacara di sana. Sudah lama,” kata Sukra. (Dayu Swasrina/balipost)