DENPASAR, BALIPOST.com – Mematangkan rencana untuk menyukseskan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7, Kodam IX/Udayana menggelar Tactical Floor Game (TFG) di Aula Udayana, Makodam IX/Udayana, Denpasar, Kamis (28/4). Tujuannya menggali hal-hal yang menjadi kerawanan sehingga dapat dieliminir dan diantisipasi.
TFG dipimpin Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M., selaku Komandan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Dansatgaspamwil), didampingi Kasdam Brigjen TNI Harfendi, S.I.P., M.Sc., sebagai Komandan Satuan Tugas Evakuasi. TFG diikuti oleh seluruh Komandan Sub Satuan Tugas (Dansubsatgas) darat, laut, udara, BNPB dan BPBD Provinsi Bali serta instansi terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Pangdam Sonny menyampaikan, TFG ini merupakan lanjutan dari kegiatan Table Top Exercise (TTX) yang telah digelar beberapa hari lalu. Dengan demikian dapat menemukan hal-hal yang selama ini belum terpikirkan dan ditemukan adanya permasalahan yang timbul, agar dapat menyamakan persepsi dan cara bertindak di lapangan.
Diharapkan seluruh Satgas yang melaksanakan tugas, dapat menggali hal-hal yang menjadi kerawanan, sehingga dapat dieliminir dan diantisipasi pada saat pelaksanaan yang sebenarnya. Lebih lanjut, Mayjen Sonny mengungkapkan TFG ini juga sebagai gambaran kejadian yang akan terjadi di lapangan, sehingga mampu mengantisipasi dengan melatihkan dan koordinasi peran dari setiap pelaku agar tidak terjadi keraguan saat pelaksanaannya.
Di samping itu untuk mematangkan rencana kegiatan GPDRR yang telah disusun sesuai dengan urutan, waktu dan tempat kegiatan. “Oleh karenanya kegiatan TFG ini dijadikan sebagai kegiatan baru dan jangan dianggap sebagai rutinitas,” tegasnya.
Sementara, Kasdam Harfendi selaku Dansatgas Evakuasi dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini diasumsikan kejadian sebenarnya di lapangan. Bukan berdasarkan perkiraan dengan tetap memperhatikan jumlah personel yang terlibat dan alat peralatan (Alkap) yang digunakan.
“Rencanakan semuanya dengan pasti, siapa dan berbuat apa, mengingat masih adanya keraguan seperti dari penggunaan jalur evakuasi yang perlu dilakukan peninjauan kembali. Sehingga pada saat peralihan komando dari Dansatgaspamwil kepada Dansatgas Evakuasi ketika terjadi bencana alam, setiap personel dapat langsung bergerak melakukan evakuasi melalui jalur darat, laut dan udara,” ujarnya. (Kerta Negara/balipost)