Salah satu duta Denpasar yang akan tampil di PKB sedang melakukan latihan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk menyukseskan Pesta Kesenian Bali (PKB), Denpasar sudah gencar melakukan pembinaan ke sejumlah banjar. Dinas Kebudayaan (Disbud) Denpasar juga menganggarkan dana PKB mencapai Rp 3,2 miliar.

Dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar. Selain itu, juga ada anggaran dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali sebesar Rp 500 juta.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Selasa (3/5), mengungkapkan, pihaknya sudah siap untuk mengikuti pelaksanaan PKB tahun ini. Tim telah melakukan pembinaan ke sejumlah sekaa di banjar-banjar yang akan menjadi duta Denpasar.

Baca juga:  Sepekan PKB Ke-44, Penonton Membludak Sebabkan Kemacetan dan Sampah

Dikatakan, pada PKB  ke-44 ini, Denpasar akan mengikuti sebanyak 23 materi. Sebanyak 1.300-an seniman, pelatih, hingga konsultan seni dilibatkan.

“Untuk tahapan pembinaan di Kota Denpasar sudah kami lakukan sejak April 2022 dan berakhir pada Minggu, 8 Mei 2022 ini. Selanjutnya akan dilanjutkan oleh pembinaan dari provinsi,” kata Raka Purwantara.

Raka Purwantara menambahkan, Kota Denpasar menampilkan satu materi yang melibatkan lansia yakni gong kebyar lansia. Gong kebyar lansia satu-satunya diajukan oleh Pemkot Denpasar untuk tampil karena memberikan ruang bagi mereka yang ingin bernostalgia kembali. “Walaupun sudah lansia, mereka masih tetap harus mendapatkan ruang kreativitas,” katanya.

Baca juga:  Di PKB 2022, Parade Gong Kebyar akan Tampilkan Konsep Baru

Salah satu duta kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di ajang PKB ke 44 ini, yakni Sekaa Gong Jaya Kusuma. Sekaa Gong Jaya Kusuma sendiri bermarkas di Banjar Geladag, Desa Adat  Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan. Sekaa Gong legendaris ini sudah terbentuk sejak 1925 atau hampir seabad.

Koordinator Sekaa Gong Jaya Kusuma, I Ketut Ariawan mengatakan pihaknya akan unjuk kebolehan dengan membawakan Tabuh Jaya Warsa dan Barata Yudha. Dua karya seni ini diciptakan oleh I Gusti Putu Made Geriya pada 1968 dan I Gusti Bagus Suarsana di 1957. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Kembali Digelar Luring, Ratusan Sanggar dan Belasan Ribu Seniman Partisipasi di PKB XLIV
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *