MANGUPURA, BALIPOST.com – Pebulu tangkis Ayu Garry Luna Maharani baru memasuki usia 22 tahun. Sebab, dirinya sudah tidak boleh tampil lagi di ajang Porprov Bali 2022.
Pasalnya, persyaratan pebulu tangkis yang turun pada hajatan multievent dua tahunan antarkabupaten dan kota se-Bali maksimal kelahiran 2001. Akibatnya, praktis kini Ayu Garry fokus melatih. “Saya melatih secara privat, di GOR Dharma Praja, termasuk membantu melatih tim Porprov Badung,” ucap peraih 2 perunggu saat PON XX Papua 2021 ini.
Apalagi, event nasional sangat jarang bagi atlet yang masuk ketegorii dewasa. “Ya…doakan saja saya bisa mencetak pebulu tangkis yang mampu berprestasi di kancah nasional maupun internasional, atau punya target bisa menghuni pelatnas,” harap pebulu tangkis yang biasa turun di ganda bersama Made Deya Surya Saraswati dan ganda campuran bersama Nyoman Arya Triadnya Kurniawan ini.
Ia memastikan, sederet pebulu tangkis PON tak bisa tampil di Porprov, seperti Made Deya, Nyoman Arya, serta Made Pranita Sulistya Devi. Ayu Garry mengakui, sangat jarang kejuaraan khusus bagi dewasa, dan kalender event setahun hanya sekali. “Terakhir, saya tampil di Batam Open, dan melaju sampai babak 8 besar,” ujar pebulu tangkis kelahiran Denpasar, 2 Januari 2000 ini.
Bahkan, guna terjun dalam turnamen Ayu Garry harus mencari partisipaisi lain. Hal ini tentu sangat berbeda dibandingkan ketika dirinya menjadi pemain klub PB Djarum yang tinggal berlatih dan bertanding, tanpa memikirkan biaya, saat mengikuti turnamen seri Sirkuit Nasional (Sirnas). Sejauh ini, Ayu Garry, di Badung, Minggu (8/5) belum berpikir mengikuti kursus kepelatihhan, namun berbekal skill dan ketrampilan yang dimiliki, dirinya siap membagikan ilmu kepada adik-adi, dan juniornya. “Kalau atlet asuhannya saya bisa menghuni pelatnas, tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ucapnya. (Daniel Fajry/balipost)