DENPASAR, BALIPOST.com – Kesadaran para pelaku usaha dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) semakin meningkat. PT PLN (Persero) pun siap memenuhi kebutuhan tersebut melalui layanan sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC).
“PLN memahami bahwa kini berbisnis dengan memperhatikan aspek penggunaan energi yang bersih dan ramah lingkungan semakin diminati, dan fasilitas REC mampu memenuhi aspek itu,” terang General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana, Rabu (18/5).
Menurut Udayana, layanan REC yang diluncurkan PLN ini kian diminati para pelaku usaha yang semakin peduli terhadap aspek keberlanjutan usaha dengan menjalankan bisnis hijau. Sejak diterbitkannya fasilitas REC, sebanyak empat pelanggan golongan tarif industri maupun bisnis di Bali telah membeli 1.440 unit.
“Kami menyadari adanya tuntutan global yang mengharuskan para pelaku usaha untuk meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan maupun sosial dari bisnis yang dijalankannya, untuk itu PLN berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan energi listrik akan mengedepankan penggunaan energi baru terbarukan,” tambahnya.
Udayana menerangkan bahwa fasilitas REC ini dapat dibeli baik untuk individu maupun korporasi baik melalui website PLN ataupun melalui account executive pada kantor PLN terdekat. “Kami terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan energi baru terbarukan melalui REC ini, mudah–mudahan animo masyarakat terus meningkat untuk membeli REC PLN sehingga nantinya kita semua mampu mewujudkan net zero emission pada tahun 2060,” pungkasnya.
Salah satu pelanggan yang memanfaatkan layanan REC ini yaitu PT Urban Asia Industri, perusahaan yang bergerak di industri pembuatan kosmetik di Marga, Tabanan. Pemilik Urban Asia Industri, Dewa Gede Adiputra mengungkapkan pembelian REC yang dilakukan saat ini menjadi salah satu upayanya untuk bersaing dengan industri global.
“Tuntutan global saat ini sudah semakin mementingkan label hijau pada perusahaan, tak hanya market namun juga investor harus dapat diyakinkan bahwa usaha yang dijalankan menganut prinsi-prinsip green,” jelas Dewa.
Ia menekankan bahwa saat ini aktivitas perencanaan, produksi, distribusi dan pemasaran sampai pada konsumen akhir harus mengedepankan penggunaan sumber daya alam yang bermartabat, dengan memperhatikan dampak lingkungan dan mengutamakan produk yang ramah lingkungan.
“Pembelian REC ini merupakan salah satu upaya kami untuk membuktikan bahwa bisnis kami juga memperhatikan aspek-aspek pelestarian lingkungan dengan menggunakan energi listrik yang hijau dan ramah lingkungan,” imbuhnya.
Dalam mempercepat transisi energi di Tanah Air, PLN berkolaborasi dengan berbagai kalangan mulai dari pemerintah, BUMN, swasta hingga masyarakat. PLN sebagai ujung tombak transisi energi di sektor kelistrikan terus berupaya menghadirkan energi bersih bagi masyarakat demi menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang. (Adv/balipost)