DENPASAR, BALIPOST.com – Pejudo Bali yang berjaya di PON XX Papua 2021, ternyata jeblok di SEA Games XXXI/2022 di Vietnam. Mereka hanya membawa pulang 1 perak dan 1 perunggu.
Padahal, sebelumnya pada SEA Games XXX di Filipina, judoka Bali merebut 3 emas dan 3 perunggu.
Ketua I Pengprov PJSI Bali Nengah Sudiartha, di Denpasar, Rabu (25/5), mengakui, kegagalan pejudo Bali terdapat beberapa faktor, walaupun sesungguhnya tidak berniat mencari kambing hitam.
Ia menyebutkan medali perak dipersembahkan atlet Bali, Agastya Darma dan Dewa Ayu Mira Widari di nomor beregu campuran, berikut mendali perunggu dipersembahkan Ganding di kelas -90 kg. “Saya akui kegagalan anak-anak Bali juga disebabkan penghapusan beberapa kelas, sehingga atlet Bali bukan berlaga di kelas spesialisnya,” beber Sudiartha.
Pejudo Bali, I Gusti Ayu Puti Guna Kakihara yang biasa turun di kelas -60 kg, mendadak bertarung di kelas -63 kg. Guna Kakihara sendiri bertarung habis-habisan, sampai perebutan perunggu terpaksa absen, karena masih didera cedera.
Sementara Kadek Anny Pandini tetap bertanding di kelasnya -57 kg, tetapi sudah dimakan usia yang sekitar 30 tahun. “Pasca PON Papua Anny Pandini menyatakan mundur dari judo. Namun, kenyataannya dioanggil lagi masuk Pelatnas, mengingat dia masih terbaik di kejurnas ” terangnya.
Dampaknya secara psikologis, Anny sudah tak siap lagi bertarung di level Asia Tenggara. “Alhasil, Anny Pandini gagal menyumbang medali,” sebut dia.
Secara total, judoka timnas Merah-Putih hanya meraih 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu pada hajatan multievent dua tahunan antarnegara di kawasan Asia Tenggara ini. Dibandingkan perolehan SEA Games Filipina 2019, Indonesia merebut 4 emas, dan 3 perunggu. (Daniel Fajry/balipost)