DENPASAR, BALIPOST.com – Cabor kick boxing tergolong masih baru merambah Pulau Dewata. Karena itu, para petarungnya diminta mengukir prestasi terlebih dulu, supaya dilirik dan diperhatikan. Hal itu sudah dibuktikan Pengurus Pusat Kick Boxing Indonesia (PP KBI) yang mendulang 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Hal itu disampaikan langsung Ketua Umum PP KBk Ngatino,saat menyaksikan sparring session, di Padangsambian Klod, Minggu (29/5), yang diikuti 25 atlet kick boxing Bali. Ngatino mengingatkan, dalam upaya mengembangkann kick boxing hrus sabar mulai ekshibisi, di Porprov Bali 2022, sebagaimana kick boxing juga ekshibisi di PON XX Papua 2021. “Yang membanggakan, kick boxing resmi dipertandingkan pada PON XXI di Aceh dan Sumut 2024,” ucap Ngatino.
Untuk itu, dirinya berpesan supaya petarung juara Porprov Bali menyiapkan diri guna mengikuti Pra PON 2023. “Sebagai petarung sejati tidak boleh minder atau kalah sebelum bertanding meladeni petarung daerah lain, yang lebih dulu memgembangkan cabor ini,” jelas dia. Oleh sebab itu, atlet kick boxing dituntut mengetahui dan sadar kekuatan dirinya, bahkan jika perlu menambah porsi latihan tersendiri. “Kami di pusat mengagendakan menggelar kejuaraan tiap bulan,” terangnya. Ngatino optimis, ke depan kick boxing berkembang pesat di Bali, malahan, malahan melahirkan petarung nasinona, mengingat Bali terkenal memikiki atlet bela diri dan letarung tanggah di kancah nasional.
Sementara Ketua Umum Pengprov KBI Bali I Made Septu Hadi Dwi Darmanta, menegaskan, pihaknya juga menggulirkan program sparring sebulan atau sepekan sekali dan juaranya bakal diterjunkan ke event nasional. “Kami menyusun program kegiatan menyesuaikan agenda PP KBI,” katanya. Ia pun berpesan, supaya atlet kick boxing menggenjot fisik dan staminanya, agar tangguh di atas ring, dan mampu melakoni pertarungan selama 3 ronde. “Saya kira fisik dan kebugaran tubuh atlet yang utama dibenahi, sebelum bertarung di atas ring,” jelasnya. (Daniel Fajry/Balipost)