Ni Made Arianti Putri. (BP/Dokumen)

DENPASAR. BALIPOST.com – Atlet disabilitas asal Bali Ni Made Arianti Putri meraih medali perunggu, di nomor lari 100 meter, dalam Grand Prix Para Atletik, di Nottwil, Swiss. Medali perunggu lainnya dipersembahkan Fauzi Purwo L, di nomor tolak peluru.

Selain merebut dua perunggu, kontingen Indonesia juga menyumbang tiga perak, melalui Jaenal Aripin, di nomor balap kursi roda 100 meter, kemudian Putri Aulia (lari 100 meter, dan Nur Ferry P (lari 100 meter putra). Yang membanggakan, atlet timnas Merah-Putih juga menggondol enam medali emas. Keenam medali emas disabet Saptoyogo Purnomo (lari 100 meter dan 200 meter), kemudian Kharisma Evi (lari 100 meter), Famini (lempar cakram putri), Rica Oktavia (lompat jauh), serta Fauzi Purwo (lempar lembing).

Baca juga:  Apresiasi Pelanggan Setia, Gallery Kohinoor Hadiahkan Motor

Ketua Umum National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Bali I Gede Nyoman Darma Wijaya, di Denpasar, Kamis (2/6), menerangkan, Made Arianti mengikuti single event di Swiss, sekaligus sebagai ajang try out ASEAN Para Games (APG) XI, di Solo, 30 Juli – 6 Agustus 2022. “Sebenarnya, tercatat delapan atlet difabel Bali yang menghuni peletnas, namun hanya Made Arianti yang dikirim, guna mengikuti single event atletik di Swiss ” ujarnya. Ia berharap, keberhasilan Arianti di single event berlanjut hingga ke multievent APG.

Baca juga:  Bali akan Dibuka untuk Wisman, Pelaku Industri Pariwisata Lokal agar Dilibatkan

Darma Wijaya menyebutkan, selain Arianti, tujuh atlet Bali yang masuk pelatnas adalah Nengah Widiasih (angkat berat 45 kg), lifter nama yang sama Nengah Widiasih (angkat berat +65 kg), Alvina Bujangga (lompat jauh), Vincentius Opat, Ketut Nesa Jatiana, Lalu Idrus, dan Komang Suparta (basket kursi roda). Event Grand Prix Para Atletik di Nottwil, Swiss ini, diselenggarakan World Para Athletics (WPA) yang melibatkan 21 negara seluruh dunia, juga diikiti negara tetangga Thailand dan Malaysia. Hanya, sayangnya dua negara pesaing di APG ini, tidak menurunkan kekuatan penuh, sebab atletnya sebagain terjun pada event lainnya. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Dari Jokowi Batal Hadiri “Groundbreaking,” hingga Aliansi Bali Jengah Gelar Demo

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *