Polresta Denpasar merilis kasus pengeroyokan yang berujung pada terbunuhnya Jape Rina (28) asal Sumba Barat, NTT pada Kamis (2/6). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Kamis (2/6), sejumlah peristiwa terjadi. Berikut lima berita yang menjadi atensi pembaca Balipost Online. Ini, cuplikan peristiwa dan link yang bisa diklik untuk membaca lebih detilnya.

1. Pesta Miras Berakhir Maut, Pria NTT Tewas Dikeroyok Empat Rekannya

DENPASAR, BALIPOST.com – Polresta Denpasar merilis kasus pengeroyokan yang berujung pada terbunuhnya Jape Rina (28) asal Sumba Barat, NTT pada Kamis (2/6). Dalam kasus ini, dari 4 orang yang mengeroyok korban, sebanyak 3 orang sudah ditangkap. Yakni Benyamin Haingu (23), Papi Langu Karengu Humba (19) dan Minto Umbu Rada (21).

Dalam rilisnya, terungkap bahwa sebelum peristiwa maut itu terjadi, korban dan keempat orang pengeroyoknya bertemu di pesta ulang tahun istri seorang rekan mereka. Bahkan usai pesta ultah, mereka sempat minum minuman keras (miras) di Lapangan Puputan Badung. Usai minum miras itu, terjadi keributan yang berujung pada pengeroyokan.

Baca juga:  Suku Bunga Naik, Pengusaha Makin Merana

Selengkapnya baca di sini

2. Plang Nama Desa Adat Batusesa Dirusak

AMLAPURA, BALIPOST.com – Peristiwa pengerusakan terjadi di wilayah Desa Adat Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, pada Kamis (2/6). Sebuah plang nama di wilayah tersebut dirusak oleh oknum tak dikenal.

Salah seorang warga mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan adanya pengerusakan plang nama desa. “Yang merusak ini orang gak ada kerjaan, masak plang yang sudah bagus seperti itu dirusak, apa coba untungnya merusak seperti itu,” keluhnya.

Selengkapnya baca di sini

3. Ngaku Diancam akan Dibunuh, Begini Pengakuan 3 Pengeroyok Pria NTT hingga Tewas

DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang pria asal Sumba Barat, NTT, Jape Rina (28) tewas dikeroyok 4 rekannya yang sama-sama asal NTT. Saat rilis kasus ini pada Kamis (2/6), tiga pelaku yang sudah ditangkap, yakni Benyamin Haingu (23), Papi Langu Karengu Humba (19) dan Minto Umbu Rada (21), kompak mengaku diancam dibunuh jika tidak memukuli korban.

Baca juga:  Tragedi Kemanusiaan Janganlah Terulang Lagi

Menurut Kapolresta Denpasar, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, ketiganya saat diinterogasi menyatakan bahwa DL yang kini masih buron terlebih dulu memukul muka korban dengan batako. “Selanjutnya menyuruh Benyamin, Papi dan Munti untuk memukul korban sambil mengancam kepada mereka kalau tidak ikut mukul korban, maka mereka akan dibunuh,” jelasnya.

Selengkapnya baca di sini

4. Identitas Jenazah Wanita di Dam Lukluk Ada Titik Terang

MANGUPURA, BALIPOST.com – Temuan jenazah Ms. X di Dam Lukluk pada Senin (30/5) masih dalam proses penyelidikan polisi. Aparat Unit Reskrim Polsek Mengwi masih menyelidiki indentitas jenazah perempuan itu.

Baca juga:  Di Masa Pandemi, Tak Perlu Khawatir Naik Transportasi Publik

Meski demikian, polisi telah menemukan titik terang terkait identitas Ms. X ini. Polisi menerima laporan dari warga terkait hilangnya seorang perempuan berusia 75 tahun.

Selengkapnya baca di sini

5. Banyak Pensiun, Denpasar Kekurangan Ratusan Guru

DENPASAR, BALIPOST.com – Perekrutan guru P3K yang dilakukan belum lama ini oleh Pemkot Denpasar belum mampu menyelesaikan kekurangan guru. Terlebih dalam proses rekrutmen guru P3K tersebut sedikitnya 787 orang tak lulus.

Akibatnya, hingga kini Denpasar masih kekurangan sebanyak 258 guru SD dan SMP. Hal ini diungkapkan Kadisdikpora Denpasar, A.A.Gede Wiratama, Rabu (1/6). Dikatakan, kekurangan itu tersebar di jenjang SD sebanyak 141 guru dan SMP 117 orang guru. “Kekurangan guru ini dikarenakan banyak guru yang sudah pensiun,” ujarnya.

Selengkapnya baca di sini

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *