Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG) Leonard Louma (kanan) menyampaikan keterangan pers bersama Wakapolri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono (kiri) kegiatan Pertemuan ke-4 MSG Regional Security Strategy (RSS) Working Group di kawasan Kuta, Badung, Bali, Selasa (7/6/2022). (BP/Antara)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Delegasi dari lima negara yang hadir pada pertemuan ke-4 Kelompok Kerja Strategi Keamanan Regional Melanesian Spearhead Group (MSG RSS) di Badung, Bali, Rabu, menyepakati lima isu yang menjadi prioritas kerja sama. Dalam pertemuan itu, yang berlangsung selama 2 hari, Indonesia mengangkat isu kejahatan lintas batas dan pentingnya meningkatkan kapasitas aparat penegak hukum (capacity building).

“Ada 5 prioritas yang dihasilkan melalui Melanesian Spearhead Group Regional Security Strategy Working Group ini, yaitu pengamanan perbatasan dan maritim, transnational crime (kejahatan lintas batas), peningkatan ketanggap segeraan terhadap bencana, kemudian pengamanan cyber space (ruang siber), dan peningkatan kapasitas pemerintah,” kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Pol. Johanis Asadoma dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (8/6).

Baca juga:  Program Rehabilitasi Tak Lindungi Jaringan Pengedar Narkoba

Ia lanjut menjelaskan Polri sebagai wakil dari Pemerintah Indonesia dalam pertemuan itu, juga menawarkan kerja sama antar-kepolisian dengan negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group, yaitu Fiji, Papua Nugini (PNG), Kepulauan Solomon, dan Vanuatu. Johanis menyampaikan kerja sama yang ditawarkan itu mencakup pertukaran informasi, dan peningkatan kapasitas para penegak hukum.

“Kami akan merumuskan (format, red.) kerja sama dalam waktu dekat dan kami harapkan itu dapat dilaksanakan pada 2023,” tutur Kadivhubinter Polri.

Sementara itu, pada sesi jumpa pers yang sama, Ketua Kelompok Kerja Strategi Keamanan Regional MSG Manasa Lesuma menyampaikan pertemuan di Bali itu jadi wadah bagi negara-negara di kawasan Melanesia dan sekitarnya untuk membahas isu-isu keamanan yang perlu dihadapi bersama.

Baca juga:  Bersaksi untuk Prof. Antara, Sudewi Banyak Jawab Tidak Tahu

“Pertemuan ini menyediakan wadah bagi kami untuk secara terbuka membahas isu-isu keamanan itu, berikut strategi dan bentuk kerja sama seperti apa yang dapat kami buat ke depannya,” ujar Manasa, yang juga mengisi posisi Menteri Tetap Pertahanan dan Ketahanan Nasional Fiji.

Ia menyebut para delegasi yang mengikuti pertemuan itu puas dengan rumusan yang dihasilkan. Manasa berharap kesepakatan tersebut dapat disetujui dalam Konferensi Tingkat Tinggi Melanesian Spearhead Group sehingga strategi keamanan regional yang dirumuskan di Bali itu dapat diadopsi oleh masing-masing negara anggota.

Melanesian Spearhead Group merupakan organisasi kerja sama antarnegara di kawasan subregional Melanesia dan sekitarnya. Indonesia dalam organisasi itu merupakan mitra atau associate member, tetapi dalam kelompok kerja bidang keamanan, Indonesia memiliki status keanggotaan penuh.

Baca juga:  Bupati Suwirta Sambangi 23 Posko Satgas COVID -19

Indonesia pada pertemuan ke-4 Kelompok Kerja Strategi Keamanan Regional MSG yang berlangsung pada 7–8 Juni 2022 bertindak sebagai tuan rumah. Rangkaian kegiatan yang dimulai sejak 6 Juni dan berakhir pada 10 Juni 2022 terpusat di Bali.

Wakil Kepala Kepolisian Negara RI (Wakapolri) Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono turut hadir secara langsung membuka pertemuan tersebut, Selasa (7/6).

“Tujuan dari pertemuan kelompok kerja ini untuk menyelesaikan strategi keamanan nasional yang dapat disepakati seluruh anggota, dan yang mampu mengatasi berbagai isu (keamanan) di kawasan,” kata Gatot Eddy di hadapan delegasi yang berasal dari Fiji, Papua Nugini (PNG), Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Sekretariat MSG. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *