DENPASAR, BALIPOST.com – Terkait pandemi COVID-19, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M. mengimbau seluruh prajurit dan PNS meningkatkan kembali protokol kesehatan (prokes) terutama penggunaan masker. Hal ini dikarenakan grafik kasus Covid-19 pada Juni 2022 sedikit meningkat.
Pangdam Sonny menyampaikan imbauan ini usai melaksanakan olahraga gowes bersama para pejabat teras dan memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit dan PNS Satbalakdam IX/Udayana di GOR Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar, Jumat (10/6).
Dalam arahannya, Mayjen Sonny mengharapkan anggotanya disiplin menerapkan prokes. Tujuannya supaya kasus COVID-19 bisa terus ditekan.
Di samping itu, jenderal bintang dua di pundak ini menyampaikan, saat ini memimpin Kodam IX/Udayana tidaklah terlalu susah. Pasalnya tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh para anggota selama ini sangat rendah.
Pangdam justru bangga dan semangat karena memimpin Kodam IX/Udayana yang para anggotanya memiliki dedikasi sangat tinggi. “Selama kurang lebih 5 bulan menjabat, sudah banyak satuan jajaran yang saya kunjungi, mulai dari yang berada di tengah kota hingga di pelosok desa. Hal itulah yang membuat saya bangga dan apresiasi penuh kepada para anggota yang bertugas di daerah pelosok dengan dedikasinya yang tinggi mampu melaksanakan tugas dengan baik tanpa mengeluh sedikit pun,” ujarnya.
Pangdam juga mengingatkan adanya potensi dan indikasi tingkat pelanggaran naik secara kualitas. Oleh karenanya, Sonny mengajak kepada seluruh anggotanya selalu bersyukur kepada Tuhan atas apa yang sudah didapat, sebab menjadi TNI ataupun PNS itu tidaklah mudah.
“Kita masuk tentara dan pegawai negeri ini tidak gampang. Banyak orang di luar sana yang pingin jadi seperti kita. Tapi, akan salah kalau kita berpikir jadi TNI atau PNS itu bakal kaya raya. Maka dari itu, saat ini kita wajib bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Tuhan, karena rezeki itu sudah diatur oleh Tuhan,” kata Mayjen Sonny.
Lebih lanjut, Sonny berpesan agar prajurit maupun PNS beserta keluarganya tidak memiliki gaya hidup konsumtif yang berdampak pada kebutuhan hidup juga meningkat, sehingga akan membuat kesengsaraan sendiri. “Janganlah kita hanya melihat ke atas terus, sedangkan masih banyak orang di bawah kita yang hidupnya kurang. Tidak akan ada habisnya jika kita selalu melihat ke atas. Saya harapkan kita hidup apa adanya saja, karena kita semua di sini pasti sudah sangat berkecukupan. Untuk itu, hidup janganlah kebanyakan gaya,” tegasnya. (Kerta Negara/balipost)