Pakar kesehatan, Prof. Tjandra Yoga Aditama. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia beberapa pekan terakhir menunjukkan pandemi masih berlangsung. “Kenaikan kasus COVID-19 kembali menegaskan, kondisi saat ini masih dalam pandemi, dan situasi dapat saja ‘unpredictable’ atau sulit diperkirakan,” kata Pakar kesehatan, Prof. Tjandra Yoga Aditama, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (16/6).

Selain itu Guru Besar Fakultas Kedokteran UI itu juga menambahkan bahwa saat ini perlu dicari dengan lebih pasti penyebab kenaikan kasus, dengan menggunakan dua cara.

Baca juga:  Investigasi Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Ahli dan Pakar Dilibatkan

Pertama, meningkatkan pengurutan genom menyeluruh atau whole genome sequencing (WGS) sesuai proporsi. “Data baru menunjukkan ada 20 orang yang terkonfirmasi subvarian BA.4 atau BA.5 sementara peningkatan kasus sepanjang Juni sudah ribuan,” katanya.

Kedua, perlunya penyelidikan epidemiologi mendalam pada semua atau sebagian besar kasus. Tjandra menambahkan bahwa untuk menyikapi kenaikan kasus pada saat ini maka masyarakat perlu tetap menjaga prokes sesuai aturan yang kini berlaku. “Vaksinasi juga perlu terus ditingkatkan, mulai dari dosis pertama hingga dosis ketiga atau penguat,” katanya.

Baca juga:  Alasan Sakit, Wulan Guritno Batal Berikan Klarifikasi ke Penyidik

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Asia Tenggara itu mengatakan, perlunya perhatian khusus untuk kelompok risiko tinggi seperti lansia, serta mereka yang memiliki komorbid. “Terkait hal itu maka masyarakat masih perlu terus diingatkan agar lebih ketat pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan juga menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran COVID-19,” katanya.

Tjandra Yoga Aditama juga menambahkan bahwa jika diperlukan maka bisa dikaji kemungkinan pemberian vaksin penguat kedua, atau “booster” kedua.

Baca juga:  Tumbuhkan Kesadaran Prokes Lewat Kearifan Lokal

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril melaporkan jumlah kasus terbaru subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Tanah Air hingga Selasa (14/6) siang berjumlah 20 kasus.

Berdasarkan data tersebut juga diketahui bahwa dari 20 kasus, dua kasus merupakan BA.4 dan 18 kasus merupakan BA.5. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *