Putu Winastra. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali concern terhadap upaya pengembangan pariwisata berbasis budaya. Pengembangan pariwisata meliputi peningkatan infrastruktur akses ke destinasi wisata dan pembangunan destinasi baru berbasis budaya. Upaya ini pun disambut antusias pelaku pariwisata karena akan menjadi tonggak era baru pariwisata Bali.

Ketua Asita Bali Putu Winastra, Minggu (19/6) mengatakan, upaya ini memberikan potensi pemerataan pembangunan Bali sehingga dampak pariwisata tidak hanya dirasakan masyarakat di Bali selatan tapi juga di seluruh Bali.

“Menurut pemikiran saya, objek yang dibuat Gubernur Bali kita berharap ada dukungan dari komunitas atau masyarakat sekitar sehingga apa yang diciptakan pemerintah juga dapat dinikmati masyarakat,” ujarnya.

Baca juga:  Dimediasi Gubernur Koster, Pedagang Nedauh Mercure Pindah 31 Desember

Pengembangan destinasi wisata baru tidak hanya memunculkan daya tarik baru tapi yang perlu dipikirkan ke depan adalah upaya memasarkannya. Bali telah memiliki event internasional terbesar di Indonesia yaitu Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) hendaknya didukung secara moral maupun permodalan, karena ajang tersebut menjadi ajang promosi besar-besaran yang diikuti travel agent dan stakeholder pariwisata dari berbagai negara.

Destinasi baru yang dibuat pun tidak hanya bagus tapi juga ide cerdas dari Gubernur Bali Wayan Koster. Kerja keras Gubernur Bali ini harus juga diiring dengan tata kelola dan manajemen destinasi yang baik.

Baca juga:  Jalani Persidangan, Kelompok Meksiko Lakukan Penembakan Dikawal TNI-Polri

Ketua PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia) Bali, Inda Trimafo Yudha mengatakan, program yang berkelas internasional yang dirancang Gubernur Bali ini merupakan sesuatu hal yang baru yang bisa ditawarkan travel agent.

“Saya sangat mendukung ada hal-hal baru yang ditampilkan dari Bali sehingga ada pilihan lain yang bisa dikunjungi wisatawan,” ujarnya.

Menurutnya, dalam pengembangan destinasi baru perlu melihat atau mengukur target market yang akan ditarik. Secara infrastruktur yang dibangun sangat memadai, tinggal menciptakan program- program yang akan dijalankan di dalamnya.

Baca juga:  Sebut Target Makro Masih Relevan, Ranperda RPJPD dan RPJMD Siap Diketok Palu

“Seperti Pusat Kebudayaan Bali, nantinya program apa yang akan ditampilkan, sesuai dengan target market yang diinginkan. Saya yakin Gubernur Bali telah memiliki gagasan terkait hal tersebut,” ujarnya.

Program pengembangan pariwisata ini tidak hanya memeratakan kue pariwisata tapi juga memberi akses berdenyutnya nadi ekonomi seluruh masyarakat Bali. Namun, dalam pengembangan pariwisata tersebut perlu dipikirkan karakter wisata dari setiap kabupaten/kota di Bali, karena kabupaten/kota tersebut memiliki karakter dan ciri khas wisata. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *