Pedagang di pasar tradisional sedang memilah cabai rawit merah. (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Harga cabai rawit di pasaran sampai saat ini masih sangat tinggi. Mahalnya harga cabai ini diduga akibat minimnya pasokan cabai yang dihasilkan dari petani. Kondisi itu, membuat warga mengeluh.

Seorang pedagang di Pasar Amlapura Timur, Maharas mengungkapkan, kalau sampai saat ini harga cabai rawit merah masih cukup mahal. Harga cabai rawit terus mengalami kenaikan setiap harinya. “Sekarang harga cabai rawit merah terus naik. Kemarin harga cabai tembus Rp100 ribu perkilogram, dan sekarang Rp 85 ribu perkilogram,” ucapnya.

Baca juga:  Awasi Jalur Masuk Bali, Polsek Razia Kendaraan di Jalur Gilimanuk

Maharas menjelaskan, belum stabilnya harga cabai diduga akibat minimnya pasokan dari para petani, khusunya petani Bungaya. Dan dirinya kurang tahu pasti, apa yang membuat pasokan dari wilayah Bungaya minim, apakah karena gagal panen atau yang lainnya. “Biasanya saya dapat pasokan cabai dari wilayah Bungaya, tapi sekarang saya ambil cabai dari wilayah Culik,” katanya.

Hal senada juga diutarakan pedagang lainnya, Ni Nyoman Sari. Dia mengakui kalau harga cabai masih sangat tinggi. Kondisi itu membuat tingkat penjualan cabai menurun. Tak hanya cabai yang mahal, jelas Sari, harga harga tomat juga sangat tinggi saat ini, yang mencapai Rp 20 ribu perkilogram. “Akibat situasi ini, penjualan menurun. Karena pembeli mengurangi membeli cabai,” jelasnya.

Baca juga:  Izin Karantina Mandiri bagi Pejabat Eselon I Tak Berkeadilan

Sementara itu, pembeli Ariningsih, menjelaskan, dirinya tak tahu kenapa harga cabai masih mahal. “Semoga saja harga cabai segera turun,” harapnya. (Eka Prananda/Balipost).

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *