Sejumlah tukang pangkas rambut profesional membuka praktik di pinggir jalan di kawasan Panjiayuan, Beijing, China, Kamis (26/5/2022). Tukang cukur jalanan menjamur sejak salon mereka ditutup total karena otoritas setempat menerapkan penguncian wilayah (lockdown) pada 1 Mei 2022 menyusul munculnya beberapa klaster baru COVID-19 varian Omicron. (BP/Ant)

BEIJING, BALIPOST.com – Situasi pandemi COVID-19 di ibu kota China itu berangsur pulih. Kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka untuk murid-murid sekolah pun dimulai lagi pada Senin (27/6).

Namun warga Beijing masih diwajibkan melakukan tes PCR sebanyak dua kali dalam sepekan. Semua murid sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah dasar sudah bisa menghadiri kelas tatap muka, demikian Komisi Pendidikan Kota Beijing.

Baca juga:  Jusuf Kalla : Indonesia Siap Laksanakan Asian Games

Sementara untuk murid taman kanak-kanak dan prasekolah lainnya baru bisa masuk kelas pada 4 Juli 2022. Untuk para murid yang bertempat tinggal di area permukiman terkontrol harus mengikuti pelajaran secara daring sebagaimana instruksi otoritas pendidikan setempat.

Dikutip dari kantor berita Antara, Senin (27/6), Juru bicara Komisi Pendidikan Kota Beijing Li Yi mengatakan bahwa para murid sekolah dasar dan menengah yang hendak masuk kelas harus menunjukkan hasil tes negatif PCR yang berlaku dalam 48 jam terakhir.

Baca juga:  Dicek, Kesiapan Sekolah Antisipasi COVID-19

Menurut dia, liburan musim panas yang menandai berakhirnya kegiatan per semester tetap sesuai jadwal, mulai 15 Juli.

Para murid dari berbagai tingkatan sekolah di Beijing dilarang mengikuti kegiatan belajar secara tatap muka sejak akhir April.

Larangan tersebut dikeluarkan setelah ditemukan 10 kasus positif COVID-19 varian Omicron di salah satu sekolahan di Distrik Chaoyang. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *