Pengambilan sampel darah dan swab yang dilakukan petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan bersama BBVET Denpasar menindaklanjuti Suspect PMK di Jembrana. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana bersama Balai Besar Veteriner Denpasar melakukan pengecekan di sejumlah titik peternakan Sapi di Jembrana, Minggu (3/7). Petugas melakukan surveilans atau pengambilan sampel darah dan liur sejumlah sapi milik peternak.

Dari informasi, surveilans dilakukan di tiga lokasi. Dua di Kecamatan Mendoyo dan satu lokasi di Kecamatan Negara.

Dari pengecekan itu, diketahui ada 21 ekor sapi yang bergejala mengarah ke PMK (suspek). Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama mengatakan dinas melakukan surveilans bersama BBVet menindaklanjuti laporan dari Medikvet.

Baca juga:  Kembali Cetak Rekor! Tambahan Kasus, Pasien Sembuh hingga Korban Jiwa COVID-19

Ia menjelaskan akhir Juni, Dinas menerima laporan ada beberapa sapi yang mengalami gejala mengarah PMK di tiga titik tersebut. “Diambil sampel darah dan swab, untuk dilakukan uji lab memastikan apakah terjangkit PMK atau tidak, hasilnya sekitar 5-7 hari ke depan. Gejala mengarah PMK (Suspect),” kata Sutama.

Saat ini Jembrana memiliki populasi Sapi Bali sebanyak 35.131 ekor. Sejak merebaknya wabah PMK di Jawa Timur atau sekitar Mei lalu, Dinas juga telah mengedarkan SE Bupati Jembrana terkait antisipasi, baik itu sterilisasi kandang dan lalu lintas ternak.

Baca juga:  Cegah Wabah PMK, Vaksinasi Dilakukan "Door to Door"

Namun, ia mengatakan faktor penularan wabah ini banyak. “Bisa tertular karena aktivitas transportasi, pakan, alat transportasi, dan lain-lain. Sehingga perlu biosecurity yang ketat,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat aktif melaporkan apabila ternaknya mengalami gejala PMK. Sehingga bisa dilakukan tindakan yang cepat agar tidak menyebar. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *