BANGLI, BALIPOST.com – Sempat vakum karena pandemi Covid-19, Desa Adat Sala di Kecamatan Susut, Bangli kembali menggelar kegiatan pasraman. Melalui kegiatan pasraman ini, Desa Adat Sala berupaya mencetak generasi muda berkualitas untuk meneruskan dan mempertahankan adat dan budaya Bali.
Bendesa Adat Sala, I Wayan Subagia mengatakan, pasraman merupakan wadah pendidikan umat Hindu. Di dalam pasraman ada kegiatan pendidikan nonformal yang diberikan kepada sisya. “Di pasraman Desa Adat Sala, sisya-nya adalah siswa-siswa sekolah dasar dan sekaa teruna,” ujarnya Senin (4/7).
Ada sejumlah kegiatan yang dilaksanakan di pasraman Desa Adat Sala. Di antaranya pelatihan membuat sarana upacara seperti membuat klakat, majejahitan dan lainnya. Selain itu juga diadakan pelatihan dan pembinaan seni dan budaya seperti menari, makidung dan magambel. Dalam kegiatan pasraman Desa Adat Sala melibatkan pembina dari guru dan tokoh masyarakat yang berkompeten.
Kegiatan pasraman di Desa Adat Sala dilaksanakan secara kontinu. Pada tahun ini, kegiatan pasraman dilaksanakan sejak Juni lalu hingga akhir tahun. “Setelah itu dilanjutkan di tahun berikutnya,” kata Subagia.
Pasraman di Desa Adat Sala, jelasnya sudah ada sejak lama. Namun karena pandemi covid, kegiatan pasraman sempat vakum selama dua tahun. Rencananya pada Selasa (5/7), akan dilaksanakan acara pengukuhan pasraman. “Karena baru dimulai lagi, dan ada pengurus baru, besok kami akan melaksanakan kegiatan pengukuhan. Rencananya akan dikukuhkan majelis desa adat kabupaten,” jelasnya.
Pihaknya berkomitmen kegiatan pasraman di Desa Adat Sala bisa berjalan berkelanjutan. Sebab Desa Adat Sala menilai kegiatan pasraman ini sangat penting untuk mencetak dan menyiapkan generasi muda yang mampu menjaga dan meneruskan adat dan budaya Bali. (Dayu Swasrina/balipost)