Arsip foto - Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022). (BP/Ant)

YOGYAKARTA, BALIPOST.com – Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan lima kali guguran lava pijar ke arah barat daya, seperti dikutip dari kantor berita Antara, pada Rabu (6/7).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.200 meter ( 1,2 km) ke arah barat daya, mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Menurut Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, selama periode pengamatan itu, Merapi juga mengalami 23 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-14 milimeter (mm) selama 42-111 detik, satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm selama 18,3 detik, dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-4 mm selama 7,8-8,2 detik.

Baca juga:  Karya Seni Freedome Semarakkan T3 Bandara Soetta

Pada Rabu pagi, kata Agus, cuaca di Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan suhu udara 13-19 derajat Celcius dengan kelembaban udara 70-83 persen, dan tekanan udara 625-687 mmHg. “Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah,” katanya.

Berdasarkan hasil analisis morfologi yang dilakukan BPPTKG pada periode 24-30 Juni 2022, tidak teramati perubahan ketinggian, baik kubah barat daya maupun kubah tengah.

Baca juga:  Polri Kaji Penggantian Warna Seragam Satpam

Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.551.000 meter kubik, dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.

Terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 40 mm per jam selama 30 menit di Pos Kaliurang pada 24 Juni 2022. Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).

Baca juga:  Dewan Kembali Dorong Pemkab Bangun RS Tipe C di Kintamani

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *