NEGARA, BALIPOST.com – Desa Adat Pergung yang berada di Kecamatan Mendoyo secara bertahap melakukan penataan khayangan tiga. Dengan semangat membangun untuk kesejahteraan Krama, sejumlah wewangunan Pura telah selesai pembangunan, termasuk penataan Kantor LPD yang kini menjadi satu areal dengan Pura Puseh.
Dalam pembangunan ini, Desa Adat Pergung selama kepemimpinan Bendesa Pergung, Nyoman Putra, Krama tidak dipungut uron-uron. “Kita memaksimalkan bantuan yang ada, dari pemerintah dan sumbangan lain, Astungkara selama tiyang menjadi Bendesa baik karya maupun pembangunan, Krama tidak perlu uron-uron,” kata Nyoman Putra yang sudah 2 periode dipercaya menjadi Bendesa.
Pengalaman di struktur pemerintahan desa, baik klian adat, klian subak dan lain-lain, diterapkan dalam upaya pembangunan sehingga meringankan beban Krama. Termasuk saat ini pembangunan Wantilan Pura Dalem yang berada dekat dengan Setra, tengah dilakukan dan diharapkan bisa rampung pada akhir tahun nanti.
Diharapkan dengan penataan di Pura Dalem ini, dapat mendukung karya Atma Wedana (ngaben kolektif) yang diutamakan dari krama Desa Adat Pergung. Dalam pelaksanaannya, baik pembangunan Wantilan dan Atma Wedana, Krama tidak dipungut biaya dengan pembiayaan dari desa adat. “Kita bebaskan biaya, jadi nanti Wantilan di Pura Dalem diharapkan bisa selesai dan menunjang pelaksanaan Atma Wedana,” tandas Bendesa.
Wilayah Desa Adat Pergung berada di jantung Kecamatan Mendoyo. Berbatasan dengan Tegalcangkring dan Pohsanten.
LPD Desa Adat Pergung juga tergolong sehat dan dapat melayani Krama baik dari simpan pinjam. Menurutnya, semua hasil pembangunan yang berhasil dilakukan Desa Adat tidak terlepas dukungan dari seluruh pihak baik itu Kertha Desa dan Sabha Desa serta perangkat desa adat lainnya. (Surya Dharma/balipost)
