BANGLI, BALIPOST.com – Geopark Batur akan kembali direvalidasi oleh Unesco. Sesuai jadwal tim asesor dari Unesco akan turun mengecek langsung kondisi daan perkembangan Geopark Batur selama beberapa hari dari 12-16 Juli.
Sementara itu, jelang revalidasi Geopark Batur, Pemkab akan menertibkan pedagang acung di obyek wisata Penelokan. Manager Geopark Batur yang juga Sekda Kabupaten Bangli, Ida Bagus Gde Giri Putra Minggu (10/7) mengatakan pihaknya akan melakukan penertiban terhadap pedagang acung di sana. Satu hari sebelum kunjungan tim asesor ke lapangan, seluruh pedagang acung di Penelokan harus sudah ditertibkan.
Mereka akan direlokasi sementara. Terkait rencana penertiban ini, Giri Putra mengaku telah meminta bantuan kepolisian, TNI dan Satpol PP untuk mengatur pedagang acung bekerjasama dengan badan pengelola Geopark dan tokoh masyarakat di kawasan itu. “Biar tertib karena kan di sana (Penelokan) peruntukannya bukan untuk berdagang,” jelasnya.
Ia mengungkapkan akan ada dua orang asesor yang datang ke Bangli untuk melakukan revalidasi Geopark Batur. Masing-masing dari Inggris dan Prancis.
Sesuai rencana tim asesor akan tiba di Bali pada tanggal 12 Juli. Selanjutnya pada 13 Juli, tim akan berkunjung ke Bangli untuk mengecek kondisi dan perkembangan Geopark Batur.
Jelas Giri Putra, kegiatan revalidasi pada 13 Juli akan diisi acara seremonial di Museum Gunung Api Batur. Tim asesor terlebih dahulu akan diajak berkeliling Museum Gunung Api Batur. Selanjutnya tim akan disuguhkan tarian dan hymne Geopark Batur serta ucapan selamat datang.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan oleh Manager Geopark tentang kondisi dan perkembangan Geopark Batur. “Termasuk juga kami akan sampaikan jawaban terhadap 11 rekomendasi yang diberikan asesor dulu saat revalidasi pertama,” kata Giri Putra.
Usai pemaparan di museum, tim asesor direncanakan melakukan kunjungan ke lapangan. Giri Putra menyebutkan ada beberapa lokasi yang akan dikunjungi oleh tim nanti, salah satunya anjungan Penelokan. Menurutnya dari Geopark yang ada di seluruh dunia, hanya Geopark Batur yang punya anjungan dan bisa menunjukan keseluruhan geosite yang ada.
Selain ke Penelokan, tim asesor juga direncanakan mengunjungi Pemberdayaan bawang, ke pos pendakian P3GB, dermaga Kedisan, dan meninjau bioflok. “Kami juga akan jelaskan bioflok ini adalah salah satu upaya untuk penyelamatan danau,” ujarnya.
Selanjutnya tim asesor juga akan diajak berkeliling menyeberangi danau meninjau sejumlah tempat. Salah satunya kuburan Terunyan. Di sana pihaknya juga akan menjawab rekomendasi yang sebelumnya diberikan saat revalidasi terdahulu.
Disampaikan juga bahwa terkait kegiatan revalidasi nanti, Pemkab Bangli telah mengundang pejabat dari beberapa kementerian. Giri Putra optimis dalam revalidasi kedua ini, Geopark Batur bisa kembali meraih green card dan dapat bertahan sebagai bagian dari Global Geopark Network atau jaringan geopark internasional. “Secara umum kalau kita bandingkan dengan revalidasi 2016 lalu, perkembangan Geopark Batur lebih bagus sekarang. Karenanya kami sangat yakin Geopark Batur bisa kembali mendapat greencard,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)