DENPASAR, BALIPOST.com – Jajaran Komisi I dan II DPRD Denpasar semakin gencar mendorong tiga perumda yang dimiliki Pemkot untuk lebih meningkatkan perolehan pendapatannya. Terlebih, selama ini dalam laporan keuangan perumda, masih perlu dilakukan peningkatan pendapatan untuk menunjang perolehan PAD. Selain diminta untuk mencari terobosan dalam pengelolaan aset-aset daerah, perumda juga disarankan untuk memaksimalkan penggunaan aset yang sudah dikelola. Seperti Perumda Pasar Sewakadharma untuk lebih optimal mengelola basement yang ada di Pasar Badung.
Hal ini ditegaskan anggota Komisi II DPRD Denpasar, I Wayan Gatra saat rapat kerja antara Komisi I dan II dengan tiga Perumda, Kamis (14/7). Rapat kerja yang dipimpin Ketua Komisi II Wayan Suadi Putra didampingi Ketua Komisi I Ketut Suteja Kumara tersebut dihadiri tiga direksi Perumda, diantaranya Perumda Bukti Praja Sewakadharma, Perumda Pasar dan Perumda Air Minum.
Wayan Gatra dalam kesempatan tersebut meminta Perumda Pasar untuk lebih efektif dalam mengelola keberadaan basement yang selama ini terkesan kurang dimaksimalkan. Pihaknya berharap dengan pengelolaan yang maksimal akan diperoleh pemasukan yang pada akhirnya akan dapat menutup biaya perawatan.
Gatra mengatakan, aset yang tidak dimanfaatkan secara maksimal dikhawatirkan akan rusak, sehingga memerlukan biaya perawatan yang lebih besar. Karena itu, aset yang ada harus dimanfaatkan betul, sehingga akan ada biaya untuk perawatan secara berkala.
Menanggapi hal itu, Dirut Perumda Pasar Sewakadharma, I.B.Kompyang Wiranata mengatakan selama ini keberadaan parkir basement yang ada di Pasar Badung diakui memang belum optimal. Kondisi ini akibat kunjungan ke Pasar Badung belum pulih. “Memang areal basement tersebut masih banyak kosong, akibat dari masih minimnya kunjungan ke Pasar Badung,” katanya.
Namun, areal tersebut akan penuh ketika ada hajatan yang dilakukan di kawasan tersebut. Seperti ketika event digelar di pelataran, areal basement bisa penuh. “Kita telah coba untuk mengarahkan parkir ke basement, namun karena karakter masyarakat ingin parkir dekat toko, maka parkir di Jalan Sulawesi selalu penuh,” ujarnya. (Asmara Putera/Balipost)