Salah satu bagian akses jalan Suana-Gepuh yang rusak di Nusa Penida. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Akses jalan di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, kerap menjadi sorotan. Apalagi saat ramai kunjungan wisatawan, sudah sempit dan banyak kerusakan, padahal akses jalannya masih baru. Seperti akses jalan dari Desa Suana menuju Desa Adat Gepuh, saat ini kondisinya sudah banyak titik tergerus dan berlubang.

Kondisi demikian, kerap menjadi bahan kritik masyarakat dan wisatawan. Demikian juga bahan aspirasi kepada kalangan anggota DPRD Klungkung, dari Nusa Penida. Wakil Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru, saat dihubungi Kamis (14/7), membenarkan dia kerap mendapat keluhan, bahkan protes dari warga, terhadap banyak kerusakan akses jalan, khususnya dari Suana ke Desa Adat Gepuh ini.

“Padahal jalannya belum lama selesai, tetapi cepat sekali rusak. Pengerjaan jalannya terkesan asal-asalan. Jangan sampai seperti ini lagi,” kata politisi Partai Gerindra ini.

Baca juga:  Tren Peningkatan Kasus COVID-19 Harian Bali Sentuh 3 Digit, Ketidakdisiplinan Masyarakat Dituding Penyebabnya

Dia mengaku sering melintasi akses jalan rusak, seperti akses Suana-Gepuh ini. Bahkan, sempat beberapa kali turun ke lokasi. Terlihat pinggiran jalan terkikis habis hingga menyisakan dasar tanah. Kondisi ini membuat jalan menjadi sempit dan berbahaya untuk dilewati. Di sejumlah ruas jalan juga berlubang sehingga membahayakan untuk pengguna jalan. Wayan Baru sangat menyayangkan kondisi jalan tersebut, terjadi Nusa Penida, yang dipopulerkan sebagai destinasi favorit pariwisata Bali.

Berkaca dari persoalan ini, Baru mempringatkan Pemkab Klungkung, untuk memaksimalkan fungsi-fungsi monitoring dan pengawasan dalam proyek pembuatan akses jalan. Agar, pihak rekanan mampu menghasilkan kualitas pengerjaan terbaik sesuai perencanaan eksekutif di Nusa Penida. Selanjutnya, kerusakan jalan ini agar segera diperbaiki sebagai solusi jangka pendek, sehingga tidak membahayakan pengguna jalan yang melintas disana.

Baca juga:  Penanganan Dinilai Lambat, Kasus Proyek Biogas di Nusa Penida Jadi Sorotan

“Kita harus belajar dari pengalaman. Seharusnya pengerjaan jalan di Nusa Penida kualitasnya terus meningkat. Bukan malah sebaliknya. Jangan biarkan terjadi kemunduran,” tegasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPRKP) Kabupaten Klungkung I Made Jati Laksana, saat dihubungi perihal akses jalan itu, Kamis (14/7) mengaku juga sedang melakukan inventarisir seluruh kerusakan akses jalan di Nusa Penida. Khusus pada akses jalan Suana-Gepuh, menurut dia, jalan itu sebelumnya dibangun tahun 2015 oleh PT Sinar Bali.

“Kerusakan jalan ini, disebabkan oleh tonase kendaraan yang berat saat melintas. Ini tidak sesuai dengan kekuatan kapasitas aspal jalan dalam menahannya,” katanya.

Baca juga:  Atasi Kemacetan, Kereta Api Perlu Dipertimbangkan

Selain itu, faktor lainnya juga karena kondisi alam, khususnya saat hujan lebat. Ini membuat akses jalan mudah tergerus, sehingga turut mempercepat kerusakan. Kerusakan akses jalan ini akan diupayakan diperbaiki dengan anggaran pemeliharaan rutin pada beberapa titik kerusakan.

Khusus tahun ini, perbaikan akses jalan difokuskan pada akses jalan yang lain, yakni akses jalan dari Desa Pejukutan menuju Desa Adat Gepuh. Ini diprioritaskan karena kondisinya sudah rusak parah. Perbaikan ini dikerjakan dengan anggaran dari DAK (Dana Alokasi Khusus) sebesar Rp 5,9 Miliar, dengan pengerjaan jalan berjenis coolmix. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *