Sejumlah penumpang berada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (8/4/2022). (BP/Dokumen)

JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengemukakan pariwisata mulai pulih. Hal ini, menurutnya, bisa dilihat dari sejumlah indikator.

Salah satunya bahwa penerbangan ke Bali belakangan ini selalu penuh. “Sekarang ke Bali itu penuh banget,” katanya dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Jakarta dikutip dari Kantor Berita Antara, Sabtu (16/7).

Indikator lainnya, minat maskapai untuk membuka rute ke sejumlah destinasi. Luhut menyambut baik kunjungan CEO Air Asia yang menyatakan minat untuk bisa menambah penerbangan ke destinasi-destinasi wisata.

Baca juga:  Ini, Capaian Pembangunan Daerah di Bawah Kepemimpinan Suwirta-Kasta

Ia berharap, masuknya maskapai swasta lain ke sejumlah destinasi akan berdampak pada pulihnya sektor pariwisata nasional. Namun demikian, Luhut mengakui penambahan penerbangan tidak akan bisa berlangsung dengan cepat, sebab pandemi telah menyebabkan banyak karyawan di maskapai harus dirumahkan.

Para kru di maskapai akan butuh waktu untuk pelatihan dan prosedur lainnya setelah sempat vakum bekerja di industri tersebut. “Kita bilang iya, tambahin, tapi pelan-pelan. Karena menambah (penerbangan) tidak bisa cepat, di luar negeri sama saja. Karena kru banyak yang sudah kerja yang lain. Dan kalau dia masuk, training lagi. Cabin crew juga begitu,” katanya.

Baca juga:  Di 2023, Kunjungan Wisman Diprediksi Capai 11 Juta Orang

Demikian pula dengan kondisi Garuda Indonesia, yang meskipun sudah mendapat suntikan dana pemerintah, namun masih butuh waktu untuk bisa kembali pulih.

“Garuda kan banyak pesawatnya yang sudah dibalikkin ke lessor-nya (penyewa). Sekarang Garuda disehatkan, itu takes time lagi untuk dia bisa recover,” kata Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pemerintah akan berusaha mendorong penambahan penerbangan dari Garuda Indonesia Group dan Pelita Air Service untuk bisa mengantisipasi libur akhir tahun nanti.

Menurut Tiko, sapaan akrabnya, penambahan penerbangan akan dilakukan setelah proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) maskapai penerbangan pelat merah itu rampung.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 di Bali Tembus 400 Orang, Ini Tiga Besarnya

“Pasca PKPU Garuda selesai, itu kita coba meningkatkan flight (penerbangan) dari Garuda dan Pelita sehingga keterbatasan pesawat bisa diatasi menjelang akhir tahun nanti,” katanya.

Khusus untuk mendukung pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), Tiko menuturkan BUMN akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk membuat paket wisata.

Tujuannya yaitu untuk menghidupkan lima DPSP dengan berbagai macam aktivitas turisme, termasuk sport tourism. “Kita akan buat paket pariwisata sehingga traffic bisa meningkat sesuai liburan akhir tahun nanti,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *