SEMARAPURA, BALIPOST.com – Komisi II DPRD Klungkung melakukan sidak ke lahan yang akan dibangun TOSS (Tempat Olahan Sampah Setempat) di Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Selasa (19/7). Anggota DPRD dari Komisi II kaget, ternyata lahan tersebut hancur, karena senderan lahannya jebol belasan meter.
Komisi II akan segera menyikapi ini dengan memanggil para pihak terkait, untuk memastikan kelanjutan pembangunan TOSS, yang selama ini dianggap efektif mengelola sampah. Tetapi malah hancur sebelum jadi.
Ketua Komisi II DPRD Klungkung Nengah Ariyanta, mengatakan rencana pendirian TOSS di desa ini, baru sebatas penyiapan lahan. Pembangunannya dikatakan menggunakan anggaran dari desa sebesar Rp360 juta.
Namun, setelah dicek sudah sejauh mana progress pembangunannya, ternyata hasilnya mengecewakan. Areal itu justru hancur lebur. Alih-alih mau mengelola sampah di tempat itu, penataan tempatnya harus dilakukan ulang karena dewan melihat ada yang tidak beres dengan perencanaannya.
“Kenapa senderannya bisa jebol, mungkin karena perencanaannya tidak sesuai. Selain itu, juga faktor alam, karena belakangan sering terjadi hujan lebat. Senderannya tak sanggup menahan materialnya yang dari tanah,” kata Ariyanta.
Ariyanta bersama anggota Komisi II DPRD Klungkung sempat mengamati material senderan dari dekat. Dia melihat struktur senderan itu memang diduga tidak sesuai. Rangka besi penyusunnya, dikatakan lebih kecil dari biasanya.
Sehingga, ketika diturunkan material tanah, senderan beton tak kuat lagi menahannya. Proyek dari Dana Desa, Desa Negari ini, dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Melihat realitas pengerjaannya seperti itu, Komisi II DPRD Klungkung rencananya akan memanggil seluruh pihak terkait. Termasuk juga untuk mengetahui, bagaimana nasib TOSS di desa lain.
Perbekel Negari I Gusti Ngurah Bagus Mahendra, saat dihubungi juga menyampaikan pondasi senderan yang jebol itu, akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, air saluran irigasi di dekatnya ternyata juga meluap pada saat itu.
Pemkab Klungkung terus mendorong seluruh desa memiliki tempat pengolahan sampah sendiri untuk mewujudkan 100 persen TOSS desa. Saat ini TOSS Desa sudah mencapai 60,37 persen.
Dari total 53 desa, total sudah ada 32 desa yang menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber. Target tahun 2023 TOSS Desa sudah mencapai 100 persen. Sehingga, desa-desa terus berlomba-lomba membangun TOSS di desa. (Bagiarta/balipost)