JAKARTA, BALIPOST.com – Sejumlah kasus COVID-19 dari kluster pembelajaran tatap muka (PTM) kembali muncul pascadimulainya tahun ajaran baru secara luring 100 persen. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito meminta sekolah yang telah menerapkan PTM, wajib mengetatkan protokol kesehatan.
Belakangan, ditemukan adanya sejumlah siswa pada beberapa sekolah di Indonesia yang tertular COVID-19. “Penting saya himbau kepada kepala sekolah, guru ataupun tenaga pendidik untuk mulai menggerakkan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” kata Wiku dikutip dari rilisnya, Kamis (28/7).
Ia menekankan agar pihak sekolah senantiasa mengingatkan siswanya agar berupaya melindungi diri dalam setiap kesempatan. Seperti, siswa agar rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak aman.
Protokol kesehatan ini dapat diterapkan baik saat berada di rumah, sebelum berangkat, perjalanan menuju sekolah maupun di saat berada di lingkungan sekolah.
Tak ketinggalan, Wiku juga menghimbau agar pihak sekolah maupun orang tua siswa, agar seluruh anak didiknya untuk mendapatkan vaksin COVID-19 di sentran vaksinasi terdekat. Tak lain, upaya ini agar siswa dapat menjalani aktivitas PTM 100 persen dengan aman, nyaman dan terlindungi dari COVID-19.
“Hal ini juga sebagai upaya menjaga Herd Immunity dan terhindar dari paparan COVID-19,” pesan Wiku.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menutup SMP Negeri 85 di Cilandak, Jakarta Selatan, selama sepuluh hari pada 18-28 Juli 2022. Ini, menyusul temuan tiga pelajar terkonfirmasi positif COVID-19.
Terpaparnya tiga pelajar di sekolah yang berada di Kelurahan Pondok Labu itu diawali orang tua pelajar yang terpapar COVID-19.
Di Denpasar, dua siswa di SDN 28 Dangin Puri yang merupakan anak seorang nakes terjangkit COVID-19. Akibatnya, pembelajaran di sekolah tersebut dilakukan daring sejak Selasa (26/7) hingga dua minggu ke depan.
Di sekolah itu terdapat 405 orang siswa yang seluruhnya mengikuti pembelajaran daring. Kepala SDN 28 Dangin Puri, Ni Putu Wiwik Kusuma Dewi yang dihubungi Kamis (28/7), mengatakan pada Senin (25/7), dua orang siswa tersebut tak menunjukkan gejala apapun. Bahkan saat paginya dilakukan screening dengan thermogun, suhu mereka normal. Kemudian hasil tes untuk kakaknya keluar dan dinyatakan positif COVID-19. (kmb/balipost)