DENPASAR, BALIPOST.com – Atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih (kelas 45 kg) dipatok medali emas, pada ASEAN Para Games (APG) XI/2022, di Hotel Solo Paragon, Solo, Jateng, Senin (1/8). Pesaing terberat dari lifter Filipina Achelle Guion, namun atlet yang akrab disapa Widi masih tetap optimis.
Widi menuturkan, cabor angkat berat merupakan yang pertama kali memperebutkan medali emas. Karena itu, Widi digadang-gadang menjadi atlet tuan rumah yang mendulang emas pertama kali bagi kontingen Indonesia. Prestasi Widi sebelumnya menyabet emas pada APG di Kuala Lumpur, Malaysia 2017. “Saya berupaya maksimal guna menyabet emas. Saya berharap lagu Indonesia bisa berkumandang,” ucap atlet kelahiran Karangasem, Minggu (31/7).
Widi sendiri merebut perak pada Paralimpiade Tokyo 2020, dan meraih perunggu pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016. Widi juga mengetahui pesaingnya dari Filipina Achelle Guion menyumbang perak, pada Asian Para Games Korea Selatan 2014. Widi memang diunggulkan di kelasnya dan tak mau menjadi beban. “Saya hanya fokus dan konsentrasi untuk bertanding pada cabor powerlifting ini saja ” ungkap dia.
Sementara Koordinator petarih angkat berat pada hajatan multievent dua tahunan se-Asia Tenggara bagi kaum disabilitas ini, Coni Ruswanta, menyatakan, di ajang APG ini mempertandingkan 18 kelas, dan tuan rumah Indonesia menurunkan 13 kelas dari total 18 kelas yang dipertandingkan. Tim angkat berat tuan rumah menargetkan enam medali emas. Selain Widi. Indonesia bakal menerjunkan lifternya Eneng Paridah (41 kg), dan Rani Puji Astuti (61 kg). (Daniel Fajry/Balipost)