DENPASAR, BALIPOST.com – Atlet disabilitas Bali ikut andil menyumbangkan 5 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Rinciannya, terdiri atas cabor angkat berat 4 emas, dan atletik 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu, pada ajang ASEAN Para Games (APG) XI/2022, di Solo.
Ketua National Parakympic Committee (NPC), I Gede Komang Darma Wijaya yang sedang mengawasi jalannya pertandingan catur, Jumat (5/8), menuturkan, secara kebetulan 4 emas dari cabor angkat berat diperoleh dari lifter yang namanya sama persis, yakni Ni Nengah Widiasih. “Hanya, yang membedakan Nengah Widiasih turun di kelas 45 kg dan 86 kg,” beber Komang Darma.
Ia mensyukuri, peraturan baru cabor angkat berat, bisa dihitung dari angkatan terbaik dan total angkatan. “Jadi, dua lifter dengan nama sama Nengah Widiasih ini, masing-masing memborong 2 emas, sehingga totalnya 4 emas,” ucap Komang Darma yang sedang bertugas di APG Solo. Sekeping emas lagi dipersembahkan pelari Ni Made Arianti Putri, di nomor 100 meter, berikut perunggu di lari 200 meter. Sementara satu perak direbut Alvina Bujangga di nomor lompat jauh.
Komang Darma mengakui, atlet Bali yang dipanggil pelatnas dan mengibarkan bendera Merah-Putih tujuh orang. “Padahal, kami hanya mematok target 2 emas, dan yang membanggakan kontingen Indonesia memastikan gelar juara umum,” kata dia.
Dia menerangkan, APG ini sedianya djgelar di Vietnam, pasca SEA Games. Hanya, Vietnam belum siap hingga dipindahkan ke Solo, Jateng. “Kami harapkan atlet Bali langganan masuk timnas, baik level ASEAN Para Games, Asian Para Games, sampai paralimpiade. Menurut dia. NPC Bali berniat menyelenggarakan kejurprov atletik, bagi kaum difabel, pada akhir 2022. “Kemungkinan kami mengambil venue di Denpasar atau Tabanan,” ungkapnya. (Daniel Fajry/Balipost)