DENPASAR, BALIPOST.com – Serangkaian HUT ke-64 Provinsi Bali, Minggu (14/8), Gubernur Bali Wayan Koster menyematkan pin emas pada pendonor darah sukarela 100 kali di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar. Untuk tahun ini, sebanyak 15 orang menerima penghargaan dari Unit Donor Darah (UDD) PMI Provinsi Bali dan Pemprov Bali tersebut.
Mereka adalah I Gde Suyadnyana (Pimpinan redaksi/Penanggung Jawab Harian DenPost-Bisnis Bali), C.H. Kartika Sariningtias (Denpasar), Hari Nurdi (Denpasar), Jafar Ali Badhawy (Denpasar), Raja Hossain (Denpasar), Drs.I Ketut Bawa, M.Si (Denpasar), R.Sukarno, S.P., (Badung), Eva Utami Dewi A. (Tabanan), Made Sukiartama (Tabanan), I Wayan Gindhi (Klungkung), Cok Anom Surya Mataram (Klungkung), I Nyoman Edyawan, S.H., (Klungkung), I Wayan Murdhana (Klungkung), I Ketut Sarjana, S.H., (Singaraja) dan I Ketut Suena (Jembrana).
Kepala Unit Donor Darah PMI Provinsi Bali dr. Gede Wiryana Patrajaya mengungkapkan bahwa pihaknya menghimpun para pendonor darah 100 kali di seluruh Bali untuk diberikan pin emas oleh Gubernur Koster tingkat Provinsi Bali. Sedangkan di tingkat nasional, penghargaan berupa Satya Lencana oleh Presiden RI. ‘’Mereka yang rutin donor darah minimal 100 kali ini sudah semacam perilaku untuk bergerak secara mandiri,’’ tegasnya.
Patrajaya menambahkan bahwa saat ini warga dengan cepat memperoleh target donor darah 100 kali karena ada tekniknya. Selain donor darah reguler (dengan kantong tertentu), ada juga teknik apheresis.
Untuk Apheresis, petugas mengambil komponen darah tertentu seperti trombosit, sedangkan yang lain tidak diambil. Perbedaannya, jika donor darah regular, para pendonor bisa menyumbangkan darah setiap dua atau tiga bulan sekali, sedangkan donor darah apheresis bisa diambil tiap dua pekan sekali.
Patrajaya mengungkapkan bahwa pihaknya kini melakukan pendekatan dengan kaum milenial agar mau ikut menyumbangkan darah secara sukarela. Untuk itu UDD Provinsi Bali kini membentuk bidang khusus mengurus donor (sosialisasi, edukasi, dan perekrutan), bidang kedua yakni pendekatan ke kaum milenial lewat aplikasi (medsos) sehingga menarik pengganti bagi pendonor usia lanjut.
Tapi pengalaman mereka tetap bisa diunggah ke kelompok milenial sehingga paham akan manfaat donor darah bagi kehidupan. Patrajaya berharap agar masyarakat Bali menjadikan donor darah ini sebagai gaya hidup sehingga bisa rutin mendonorkan darah kepada sesama. Terlebih kebutuhan darah di Bali semakin meningkat seirama dengan meningkatnya kebutuhan para pasien yang dirawat di rumah sakit.
Ketua PMI Provinsi Bali I Gusti Bagus Alit Putra menyampaikan selamat dan terima kasih kepada ke-15 penerima pin emas ini. Dia berharap agar semuanya menjaga kesehatan sehingga usaha mayadnya lewat donor darah terus berlanjut.
Alit Putra juga berharap agar para pendonor ini ikut memotivasi warga lainnya ikut mendonorkan darah secara sukarela. ‘”Donor darah sangat bermanfaat bagi kehidupan kita dan sesama,’’ tandasnya. (kmb/balipost)