DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster membuka secara resmi Pameran Bali Bangkit Tahap 7 Tahun 2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Jumat (19/8) malam. Gubernur Koster mengapresiasi atas kerja keras Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Kostsr yang sudah dengan sangat sabar, konsisten dan tekun dalam mengangkat kerajinan Bali, serta menguatkan branding produk lokal Bali sehingga kelasnya meningkat.
Gubernur Koster, mengatakan Pameran IKM Bali Bangkit yang merupakan gagasan cemerlang dari Bunda Putri ini telah dikunjungi oleh jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, Istri Wakil Presiden RI, Kapolri, Ketua DPR RI, hingga Presiden Joko Widodo. Sebab, pemeran ini telah terbukti mampu menggerakkan IKM Bali untuk bangkit, terus berkreativitas dan berperan nyata dalam upaya bersama menjaga warisan leluhur. Untuk itu, Gubernur Bali berharap kegiatan ini dapat terus diselenggarakan secara konsisten, jangan melemah dan kedepannya diharapkan bisa dilaksanakan juga di seluruh kabupaten/kota di Bali.
Gubernur jebolan ITB Bandung ini menambahkan sejak IKM Bali Bangkit pertama kali dilaksanakan saat pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020, Bunda Putri menanganinya dengan sangat serius. Tidak hanya menata Gedung Ksirarnawa menjadi bersih dan rapi seperti saat ini, tetapi juga menemukan permasalahan-permasalahan yang dihadapi para perajin selama ini.
Salah satunya adalah lemahnya dalam memproteksi produk lokal yang notabene adalah warisan dari nenek moyang kita. Produk lokal, khususnya kain tenun banyak diproduksi di luar Bali, baik dengan menggunakan mesin maupun tangan.
Hal ini berdampak signifikan bagi Bali jika dibiarkan. Tidak hanya akan kehilangan tenaga kerja, kehilangan pelaku usaha, dan kehilangan pasar, tetapi juga kehilangan warisan leluhur yang adiluhung yang seharusnya diindungi dan dijaga dengan ketat.
“Untuk itu, kita bersama-sama harus bisa menjaga produk lokal kita yang sangat kaya akan ragam jenisnya dan sangat unik. Jangan sampai karena kesalahan kita sendiri produk kita diambil oleh pihak luar. Produk-produk lokal kita baik itu sandang dan pangan harus kita jaga dengan ketat dari hulu hingga ke hilir,” tegas Gubernur Koster.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini juga mengingatkan para pelaku usaha/pedagang agar turut menjaga kualitas produk dan membangun branding Bali. Para pedagang diharapkan konsisten, tertib dan disiplin dalam menjual produknya. Misalnya, dengan menjual dengan harga yang pantas dan memasang label harga dengan disiplin. Dengan demikian image produk akan bagus, memiliki standar kualitas dan pada akhirnya branding Bali semakin kuat.
Orang nomor satu di Bali ini juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bali dengan visinya “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” sangat konsisten dalam meningkatkan penggunaan produk lokal Bali. Sehingga identitas Bali tidak hilang dan perekonomian bisa bergerak. “Kita gunakan semua produk berlabel Bali, Beras Bali, Ayam Bali, Manggis Bali, Salak Bali, Garam Bali, Arak Bali,Tenun Bali dan produk lainnya berlabel Bali. Produk yang diproduksi di Bali, dijual di Bali dan dibeli terutamanya oleh orang Bali. Dengan demikian perekonomian kita akan berputar dan masyarakat akan lebih sejahtera,” tandasnya.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster menyambut baik atas dukungan penuh Gubernur Koster yang telah memberi perhatian besar kepada para pelaku IKM dengan menyediakan ruang berpameran bagi pelaku IKM secara gratis di areal Taman Budaya Denpasar. Hal ini memberi angin segar bagi para perajin. Terlebih saat pandemi melanda, dimana para perajin mengalami kesulitan dalam memasarkan produk kerajinan mereka.
Pameran IKM Bali Bangkit ini membangkitkan semangat para perajin untuk terus berkarya dan berkreativitas di tengah hantaman pandemi COVID-19. Dikatakan, Pameran IKM Bali Bangkit ini tidak hanya memberi ruang berpameran secara gratis, namun Gubernur Bali juga mengeluarkan regulasi keberpihakannya kepada para perajin.
Salah satunya dengan diterbitkannya surat edaran tentang penggunaan kain tenun endek setiap Hari Selasa. Hal ini berdampak signifikan terhadap keberadaan kain tenun dan para perajin semakin bergeliat untuk berproduksi.
Bunda Putri menambahkan bahwas pelaksanaan IKM Bali Bangkit ini bukan semata-mata hanya untuk berpameran atau berjualan semata, tetapi juga untuk menemukan permasalahan yang dihadapi para perajin dan mengedukasi mereka. Dari pelaksanaan pameran ini, Bunda Putri menemukan bahwa kondisi kain tenun dalam ambang memprihatinkan.
Kain banyak ditenun di luar Bali dan motifnya banyak ditiru dan diproduksi secara masal. Hal ini tentu saja tidak dapat dibiarkan karena berdampak signifikan, tidak hanya bisa kehilangan warisan budaya, tetapi juga kehilangan pasar, kehilangan konsumen yang menyebabkan perekonomian kita menjadi lemah.
Jika kondisi ini dibiarkan, tenun tidak akan bertahan di rumahnya sendiri, tenun hanya sebuah cerita. Untuk itu diperlukan langkah-langkah nyata untuk melindungi dan melestarikan tenun Bali. Dekranasda Provinsi Bali juga akan terus menjembatani permasalahan yang dihadapi para perajin dengan stakeholder yang ada. Sehingga, produk kerajinan lestari dan dapat memperkuat perekonomian Bali.
Seniman multitalenta ini juga meminta dukungan dari semua elemen masyarakat untuk bersama-sama melindungi dan melestarikan warisan nenek moyang kita. Termasuk di dalamnya para perajin agar jangan hanya berpatokan pada keuntungan semata, tetapi turut menjaga kelestarian dari warisan nenek moyang. Inovasi ataupun kreativitas yang dilakukan jangan sampai melenceng dari akar dan budaya yang merupakan ciri khas dari produk kerajinan kita.
Pembukaan Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 7 Tahun 2022 yang turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardana Sukawati, Direktur BPD Bali, Pemilik Balimall.id juga diisi dengan penampilan fashion show berbusana tenun Bali dari Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali beserta istri, Kelompok Ahli Pembangunan Pemprov Bali, Para pejabat eselon 3 dari OPD di lingkungan Pemprov Bali serta para pengurus TP PKK Provinsi Bali. (kmb/balipost)