DENPASAR. BALIPOST.com – Bali sejak dulu punya nomor andalan di cabor selancar, namun jumlah nomornya dipangkas, saat pelaksanaan PON XX di Papua 2021. Alhasil Bali hanya mendulang sekeping emas, yang dipersemabhkan peselancar gaek Gusti Made Oka Sulaksana.
Akan tetapi, menurut pelatih Wayan Sujana, pihaknya menghadiri Rakernas Porlasi di Jakatta, seraya mengusulkan supata cabor selancar menambah nomor, pada hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia, di Sumut dan Aceh. “Kami menyambut antusias, sebab usulan saya ditampung dan ditindaklanjuti,” ungkap Sujana, di Denpasar, Senin (22/8). Ia menyebutkan, sederet nomor yang dipertandingkan, seperti RSX, techno U-17 dan U-21, serta kite surfing. “Saya jumlah lumayan banyak, sebab mempertandingkan kelompok putra dan putri,” jelas Sujana.
Tak cuma itu, kata dia, masih ada lagi nomor baru IQ foil, dan hobby cat 16, sedangkan RS One dicoret. “Saya kira tidak masalah RS One tidak dipertandingkan, sebab nomor lainnya justru menguntungkan tim Bali,” terangnya. Hanya, nomor baru IQ foil memerlukan alat baru, padahal di luar negeri sudah lama, dan biasa digelar kejuaraan dunia. “Kami harus punya alat sendiri untuk berlatih, apalagi Pra PON dilaksanakan pada 2023,” jelas Sujana.
Dia membandingkan, sarana dan fasilitas pada PON di Jabar 2016 dilengkapi, dan hasilnya Bali menyabet 5 emas. “Saya ini sedih jika menyaksikan anak-anak berlatih serius, kemudian gagal menyumbang medali, hanya gara-gara terkendala peralatan,” keluh dia. Ia juga mencotohkan gara-gara dana cekak pihaknya hanya menurunkan seorang peselancar Oka Sulaksana, pada ajang Asian Windsurfing Championship 2022, di Thailand, dan cuma meraih perunggu atau juara 3 di nomor RSX. “Kami sedianya menerjunkan Oka di IQ foil, berniat pinjam sewa alat tetapi tak punya uang,” ujarnya seraya menambahkan dirinya berniat membawa empat peselancar.
Berkat penambahan nomor ini, Sujana makin bergairah melatih asuhannya, sembari memanggil peselancr yang absen di Papau, seperti Gede Subagiasa dan Komang Suartana, termasuk Gusti Ayu Candra Pertiwi. “Saya jadi tambah semangat melatih, dan peselancar Bali cukup banyak seperti Gusti Ngurah Heizel, termasuk peselancar junior putra dan putri, tinggal peralatan berikuti sarana dan fasilitas supaya disiapkan, demi merebut prestasi,” paparnya. (Daniel Fajry/Balipost)