DENPASAR, BALIPOST.com – Pengkab Muaythai Indonesia (MI) Bali, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke kabupaten dan kota se-Bali, sebagai persiapan pelaksanaan Porprov Bali 2022. Hingga koni. Kabuoaten yang sudah pernah dikunjungi adalah Bulelelng, Karangasem, dsn Gianyar.
Sekum MI Bali Wayan Suwita, di Denpasar, Selasa (23/8), mengemukakan, sampai saat ini, Pengprov MI memiliki sembilan pengkab MI di kabupaten dan kota, dan kesembilan pengkab MI menyatakan ambil bagian, pada ajang multievent dua tahunan antarmabuoaten dan kota se-Bali. “Cabor muaythai dipertandingkan di porprov, mengambil venue di Balai Budaya Gianyar,” sebut Suwita.
Bahkan, tercatat empat daerah, yakni Denpasar, Badung, Gianyar, dsn Buleleleng menurunkan secara full-team. “Keempat daerah menerjunkan atletnya pada 18 nomor,” kata Suwita, sembari menambahakan ke-18 nomor terdiri atas nomor laga (16), plus seni (2).
Suwita menyatakan, nomor yang dipertandingkan mengacu pada pelaksanaan PON XX Papua 2021. Hanya, menurut dia, PON XXI tahun 2024, kemungkinan nomornya ditambah, sebab muncul usulan bakal mempertandingkan 26 nomor, dan akan digodok, pada Rakernas PB MI. “Kami menunggu putusan Rakernas, namun venue disepakati di Aceh,” terangnya. Bahkan, PBMI berniat meneggelar event nasional Indonesia Terbuka, di Jakarta, Oktober 2022. “Kalau atlet muaythai Bali bernita berpartisipasi, sebaiknya atlet di luar skuad porprov, karena sangat mepet dengan pelaksanaan porprov,” tegasnya, sembari mempersilakan di atas usia 25 tahun turun di Indonesia Terbuka.
Suwita menegaskan, atlet muaythai di porprov umurnya 15-25 tahun, dan kunjungan berikutnya Pengprov MI ke Pengkot MI. “Kami ingin di tiap kecamatan di Bali,berdiri tempat latihan muaythai (camp), sebagai wujud pembinaan,” ujar Suwita yang menjabat Litbang di PBMI. (Daniel Fajry/Balipost).
