Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kadin Provinsi Se-Indonesia, di TMII, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2022). (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak angota Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk menggaungkan optimisme di tengah tantangan ketidakpastian dan krisis global yang melanda saat ini. Di tengah ancaman krisis kesehatan karena pandemi, krisis pangan, krisis energi, sampai krisis keuangan ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh dan inflasi dapat terjaga.

Ia menerangkan Indonesia patut bersyukur bisa mengendalikan inflasi di angka 4,9 (persen), bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari kuartal I 5,01 persen menjadi 5,44 persen di kuartal II. “Yang negara lain itu sekarang semuanya turun dan anjlok pertumbuhan ekonominya,” ujar Presiden saat memberikan pengarahan kepada Kadin Provinsi Se-Indonesia, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (23/8) dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga:  Jadilah Wirausahawan Muda yang Inovatif

Pascapandemi ekonomi Indonesia mulai kembali menggeliat. Presiden pun mengungkapkan bahwa dirinya terus memantau berbagai indikator-indikator pertumbuhan ekonomi. Disampaikan Presiden, konsumsi listrik tumbuh 7,3 persen yang mengindikasikan kembali bergeraknya sektor industri di tanah air. “Industri ini bergerak naik, artinya pabrik-pabrik mulai ekspansi. Ini yang harus kita syukuri,” ujarnya.

Selain itu, kredit perbankan yang sempat mengalami penurunan saat pandemi juga mulai meningkat hingga mencapai 10,6 persen. Peningkatan kredit juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjut, dana pihak ketiga juga tumbuh 9,13 persen, sedangkan non performing loan masih di angka 2,86 persen.

Baca juga:  Jokowi Ajak Notaris Sederhanakan Regulasi

“Masih, menurut saya masih sangat baik. Ini yang harus kita gaungkan agar optimisme itu ada terus, meskipun kita harus waspada, kita hati-hati, karena keadaan yang tidak jelas di ekonomi global,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga menekankan pentingnya membangun komunikasi yang baik antara sektor usaha dan pemerintah dalam berbagai upaya untuk menyejahterakan masyarakat.

“Harus terus kita bangun komunikasi pemerintah dan Kadin, pemerintah dan dunia usaha, agar sambung. Kalau ada hal-hal yang kira-kira memang mengganggu, segera sampaikan ke ketua biar sampai ke pemerintah, sehingga tidak ada hal-hal yang mengganggu perjalanan kita dalam menaikkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Keselamatan Jadi Prioritas Utama PTM, Adaptasi Kebiasaan Baru Perlu Dibumikan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *