SEMARAPURA, BALIPOST.com – Cuaca buruk kembali membuat situasi penyebrangan terganggu. Sebab, gelombang tinggi, membuat aktivitas penyebrangan harus berlangsung ekstra hati-hati. Situasi ini pun mendapat perhatian serius dari petugas Syahbandar Kusamba Klungkung.
Pantuan di lokasi, Rabu (25/8), gelombang memang cukup tinggi disertai angin kencang. Menurut penuturan warga sekitar, situasi demikian sudah terjadi dalam tiga hari terakhir. Gelombamg tinggi tejadi di selatan Bali, mengibatkan aktivitas penyebrangan berjalan dalam pemantauan khusus petugas kesyahbandaran.
Situasi ini mengakibatkan situasi di jalur penyebrangan terus berubah. Kadang landai kadang tiba-tiba datang gelombang tinggi. Bahkan, dari ramalan BMKG gelombang laut bisa terjadi hingga tiga meter. Petugas Syahbandar Kusamba harus melakukan pemantauan khusus seluruh aktivitas penyebrangan dari dan ke Nusa Penida.
Petugas harus memastikan, kalau gelombang tinggi disertai angin kencang ini, masih aman untuk dilalui fast boat dalam melakukan penyebrangan, baik orang maupun barang ke Nusa Penida. “Kecepatan angin sementara 80 knot, dengan hembusan angin selatan, kondisi sudah dari 3 hari kemarin, cuaca berubah-ubah, kadang bagus kadang buruk, sore lagi muncul. Kami lakukan pemantauan terus,” kata Petugas Kesyahbandaran Kusamba, Wayan Sore.
Situasi ini juga mendapat atensi dari pihak kepolisian. Polisi Perairan Polres Klungkung sejak pagi terus melakukan pemantauan penyebrangan dan memastikan gelombang tinggi masih aman untuk dilalui. “Kami harus melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap penumpang yang akan menyebrang ke Nusa Penida, sampai saat ini cuaca bergelombang, angin kencang dari arah selatan, situasi masih aman,” kata Ida Bagus Parmika, Kanit Patroli Polair Polres Klungkung.
Tidak hanya memantau penyebrangan, petugas juga memastikan aktivitas nelayan setempat untuk tidak melaut terlalu jauh dari daratan. Sebab, gelombang tinggi disertai angin kencang bisa membahayakan mereka saat melaut, jika terlalu ke dalam. Gelombang tinggi dan angin kencang, diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. (Bagiarta/Balipost)